Soto Madura, Masakan yang Selalu Kurindukan

Tak hanya di daerah lain yang mempunyai kekhasan makanan masing-masing, di Madura pun makanan yang khas banyak sekali. Bahkan sudah menjadi andalan di setiap rumah terutama pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri ataupun Hari Raya Idul Adha. Namun tidak hanya di hari besar saja saya harus makan makanan khas tersebut. Di keseharian pun bisa disajikan karena resepnya gampang sekali. Semua anggota keluarga pun suka. Bahkan sekali makan bisa berporsi-porsi.

Di keluarga saya, resep masakan yang menjadi andalan di rumah adalah Soto Madura. Ibu saya lah jagonya memasak makanan ini. Makanan ini tak akan pernah ada bosan-bosannya kami makan, karena rasanya enak dan sudah menjadi ciri khas. Soto Madura di tiap kota di Madura itu berbeda-beda resepnya meskipun sama-sama dinamakan Soto Madura. Kalau di Sumenep Soto Madura biasanya ditambah ulekan kacang tanah. Tetapi kalau di Panekasan bening-bening saja.



Tidak hanya ketika hari besar saja, ibu saya membuat masakan ini. Tetapi juga ketika ada acara keluarga, arisan, pengajian dan lainnya. Yang paling istimewa adalah ketika saya mudik ke kampung halaman dan ibu saya selalu memasakkan Soto Madura sebagai pengobat rasa rindu saya. Maklumlah selama di perantauan saya belum pernah menemukan rasa Soto Madura yang sama seperti dibuat oleh ibu saya. Meskipun di tempat rantau ini banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual Soto Madura tapi kebanyakan resepnya tidak sama dan lebih dimodifikasi, sehingga rasanya hampir sama dengan soto-soto yang lain. Maka dari itulah setiap mudik ke kampung saya selalu merindukan resep andalan ibuku yaitu Soto Madura. 

Cara membuat Soto Madura khas Pamekasan sebenarnya gampang sekali, bahannya juga tidak ribet-ribet amat. Hanya saja banyak sekali racikan-racikan yang disajikan dalam satu porsi Soto Madura. Supaya lebih jelas berikut saya sertakan resepnya:

Bahan:

1/2 ekor ayam
2500 ml air
4 cm lengkuas, memarkan
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
minyak untuk menumis

Bumbu halus:

Daun bawang diiris-iris
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
5 butir kemiri
2 cm jahe
2 cm kunyit

Bahan pelengkap:

2 butir telur rebus, kupas, potong-potong
2 buah kentang rebus, kupas, potong-potong
100 g taoge tanpa akar, digoreng sampai menguning
50 g soun, rendam air panas hingga lunak, tiriskan
perkedel kentang
lontong, kupas, potong-potong
jeruk nipis, dipotong-potong
Kripik tette (kripik singkong) dibuat remuk
bawang merah goreng
Kecap manis
Cabe rawit direbus lalu diulek untuk sambal

Cara membuat:

1. Rebus ayam dan air hingga matang. Angkat ayam, suwir-suwir, sisihkan. 

2. Panaskan minyak. Tumis daun bawang yang sudah diiris-iris hingga menguning, harum dan hingga minyaknya berkurang. Lalu tiriskan.

3. Panaskan minyak lagi. Masukkan bumbu halus yaitu bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe dan kunyit yang sudah dihaluskan. Serta lengkuas yang digeprek. Tumis hingga harum.

4. Masukkan tumisan bumbu dan tumisan daun bawang ke dalam kuah rebusan ayam, didihkan kembali.

5. Tambahkan garam, merica bubuk. Didihkan, angkat.

6. Penyajian: Ambil piring saji, susun sesuai urutan yaitu lontong, soun, taoge goreng, perkedel kentang, telur, suwiran daging ayam dan remukan kripik tette yang diatur di atas piring. Siram dengan kuah panas, sajikan bersama taburan bawang merah goreng, dan perasan air jeruk nipis di atasnya. Bila suka tambahkan kecap manis diatasnya dan sambal cabe. 

 7. Siap disajikan.

Nah, itulah rahasia resep masakan andalan ibu saya. Bagi yang ingin mencoba silahkan dicoba ya. Siapa tahu bisa menjadi tambahan reaep masakan di dapur anda. Selamat mencoba. 

1 komentar

Swastikha mengatakan...

Soto ayam madura emany enak. Bumbunya lebih soft ketimbang soto lainnya