#BatikIndonesia, Sebuah Tradisi Dalam Pengembangan Inovasi Yang Patut Dilestarikan


Batik, sebuah kain tradisional khas Indonesia yang hampir setiap daerah di Indonesia memilikinya. Batik memiliki motif, warna dan ciri khas yang berbeda menjadi sebuah keunikan yang dimiliki oleh Indonesia. Saya mengenal batik sejak kecil. Karena di daerah saya sangat kental sekali dengan kain batik tulis  yang dibuat oleh warga sekitar. Apalagi kain batik ini seringkali digunakan oleh para pedagang dan masyarakat Madura sebagai pakaian sehari-hari misalnya sebagai bawahan atau “Samper” yang cuma dibalutkan saja di pinggang. Sedangkan  untuk atasannya biasanya menggunakan kebaya atau baju biasa. Pasti yang sudah pernah ke Madura ciri khas ini sering terlihat terutama di perkampungan dan pasar-pasar. Hal itulah yang seringkali menjadi identitas warga Madura.


Saya dan Batik

Saya baru menyukai batik semenjak mulai  berkuliah. Ketika itu saya sedang berbelanja ke sebuah mall dan diajak teman saya membeli baju batik. Awalnya kurang tertarik dengan baju bermotif batik. Berhubung temanku memborong baju batik sampai 5 biji. Akhirnya saya jadi tertarik juga untuk membelinya. Banyak sekali motif batik yang saya lihat di toko itu, ada batik tulis dan ada batik cap.  Sejak saaat itulah saya mulai benar-benar menyukai kain batik dan saya jadi ikut-ikutan memborong baju batik langsung 3 biji. Meskipun waktu itu batik seringkali digunakan pada acara-acara resmi tapi malah sering saya gunakan waktu pergi kuliah dan juga jalan-jalan lo. Bahkan travelling ke Yogya pun saya pakai baju batik yaitu sewaktu ke Borobudur. Itulah yang saya lakukan karena saking cintanya saya sama batik. Tak hanya itu saja acara jalan-jalan bersama keluarga ke Selecta, Malang pun saya juga memakai batik lo. Dan masih banyak lagi acara-acara santai lainnya yang dengan seringnya saya memakai batik. Kebiasaan itu saya lakukan sampai dengan sekarang. Tak perlu lagi malu dan sungkan memakai batik dimanapun saya berada. Bahkan saya pun membanggakan baju batik sebagai baju keseharian.


Saya dan batik ketika di pantai Yogya

Saya dan batik ketika di Borobudur

Tahu daster kan? Nah, daster adalah baju keseharian yang sering dipakai oleh para wanita ketika di dalam rumah sampai dengan saat ini. Daster ini kebanyakan bermotif batik, ada yang cap dan ada pula yang tulis dan berbahan katun, karena terasa adem dan tidak panas. So, batik sudah menjadi tradisi dan budaya dalam berpakaian bagi masyarakat Indonesia. Saya pun tak tanggung-tanggung mengkoleksi berbagai macam daster dengan berbagai motif batik. Coba saja tanyakan pada hampir semua wanita di Indonesia ini dipastikan daster bermotif batik menjadi salah satu koleksinya juga.

Batik di daerahku, Madura adalah kain daerah yang sangat khas baik motif dan warnanya terutama dominan warna merah, dan hijau yang sangat menonjol dan selalu ada dalam setiap motifnya. Ciri khas inilah yang akhirnya Batik Madura mudah diketahui walau hanya sekedar dilihat saja. Tak hanya itu motifnya pun yang paling khas adalah ada motif burung dan bunga yang  cukup rumit.  Tidak hanya di daerahku saja, Yogya juga termasuk daerah yang khas dengan kain batiknya. Lihat saja daerah Malioboro. Di sepanjang jalan banyak toko-toko yang menjual kain batik baik berupa bahan maupun sudah menjadi pakaian bahkan barang-barang atau produk inovasi yang bermotif batik juga dijual disana misalnya wayang batik, kaos batik, sepatu batik, sprei batik, tas batik dan lainnya. Batik motif Yogya pun saya punyai dengan beragam warna dan motif juga. Ada yang saya beli sendiri langsung waktu berada di Yogya dan ada sebagian yang saya beli di Jakarta bahkan ada yang diberi saudara sebagai gift. Senang sekali rasanya ketika diberi baju batik karena saya sangat mencintai batik. 

Batik madura koleksiku


Saat ini saya berusaha untuk mempopulerkan batik dengan memakainya sendiri dalam berbagai kegiatan dan acara. Bahkan saya pun turut ikut menjualnya langsung kepada orang lain. Biasanya saya jual ke saudara-saudara terdekat dan teman saja. Tak hanya berupa kain bahan saja yang saya jual, tapi saya juga menjual batik yang sudah berupa baju hem untuk laki-laki. Alhamdulilah sih banyak yang mau beli. Biasanya kain batik berupa bahan ini lakunya di perkantoran yang memang setiap Jumat diwajibkan untuk memakai baju batik. Tak terkecuali juga di kantorku. Maka dari itu koleksi baju batikku banyak juga lo bahkan tak ragu untuk menambahnya lagi. Karena bakalan bosan dong dengan motif yang itu-itu saja. Jadi butuh baju baru biar lebih fresh lagi.


Saya dan batik seragam kerjaku



Batik dan Pembuatannya


Batik tak lagi asing bagi kita. Untuk daerah-daerah yang ada di Indonesia umumnya pembuatan batik merupakan sebuah keterampilan khusus yang turun temurun diwariskan kepada anak cucunya supaya bisa meneruskan warisan keluarga dengan membuat batik. Meskipun saya orang Madura tapi saya sendiri tidak bisa membuat batik. Seandainya saya punya nenek moyang pembuat batik pasti saat ini saya sudah ahli membuat batik dan menjadi pengusaha batik. Tapi sayang nenek moyang saya bukan pembatik. Saya cukup mengagumi saja para pembatik yang ulet dan rajin, orang-orang yang sudah setia dan tekun dengan keahliannya membuat batik. Kebanyakan diantara mereka adalah orang yang sudah berumur, tapi tak dipungkiri juga ada anak-anak muda yang suka membatik lo. Namun sayang sekali generasi sekarang  sepertinya sudah mulai enggan untuk ikut mewarisi keterampilan nenek moyangnya. Mungkin dengan beragam alasan yang mereka kemukakan. Walaupun mereka bisa membatik tapi sebagian dari mereka tidak ingin meneruskan usaha batik yang dibuka oleh orang tuanya. Alasan tersebut seperti:

1. Mereka lebih suka bekerja di perusahaan daripada membuka usaha batik karena membatik sangat susah dan untuk menghasilkan satu batik saja waktunya cukup lama.

2. Lebih suka bekerja di kota daripada menjadi pengusaha batik di desa. Bekerja di kota lebih jelas gajinya berapa, daripada menjadi pengusaha batik yang belum tentu jelas keuntungannya. Karena tidak semua orang menyukai batik. Apalagi bila batik dijual di daerah, akan laku di waktu-waktu tertentu saja.

Nah pemikiran seperti itulah yang harus diubah supaya masyarakat terutama generasi penerus pembatik tidak berpikiran sempit. Kalau bukan mereka siapa lagi yang akan meneruskan keterampilan membuat batik. Kalau sampai generasi penerus tidak ada lagi yang suka membatik maka mata rantai untuk membuat batik akan putus dan makin lama batik tak akan terwarisi lagi. Sehingga mengakibatkan kain tradisional khas bangsa akan hilang dan tak berjejak. Jangan sampai hal itu terjadi di negeri tercinta ini. Dan jangan sampai pula batik diakui oleh negara lain sebagai kain tradisionalnya. Maka dari itu lestarikanlah kain batik sebagai warisan tradisi yang wajib kita jaga keabadian dan keberadaannya. Jika bukan kita siapa lagi yang akan melakukannya. Maka dari itu saya sangat salut sekali dengan mereka yang masih dan selalu setia dengan keinginannya untuk tetap membatik dan membuka usaha batiknya.
Teknik.pembuatan batik dengan cap (sumber:http://loop.co.id)



Teknik pembuatan batik tulis  dengan canting (sumber. Http://loop.co.id)



Kerumitan dan proses yang lama dalam membuat batik bukanlah sesuatu yang menjadi kendala para pengrajin batik dalam berkarya menghasilkan sebuah produk. Seperti kita ketahui semakin lama proses pembuatan batik baik pencelupan maupun  pewarnaannya maka semakin mahal harganya. Karena batik yang lama pencelupannya akan lebih awet daripada yang hanya sekali celup saja. Bahkan bila sering dicuci warnanya akan semakin bagus dan tidak pudar. Penggunaan pewarnaannya pun biasanya dari bahan-bahan alami yang memang agak susah didapatkan. Maka dari itulah mengapa harga batik tulis itu lebih mahal dibandingkan dengan batik cap buatan pabrik.

Kalau di daerah saya, Madura pengusaha batik rata-rata hanya menjual kain batik berupa bahan. Kalaupun dalam bentuk pakaian jadi seperti daster, hem dan baju atasan wanita itupun hanya beberapa saja dan modelnya juga yang standar. Maka dari itu saya lebih senang membeli kain bahan dan menjahitnya sesuai dengan selera sendiri. Meskipun jatuhnya mahal daripada beli jadinya, tapi itu adalah sebuah kepuasaan tersendiri bagi saya. Tak peduli mahal ataupun tidak bila sudah cinta maka susah untuk melepaskannya. Cinta memang buta ya. Apa yang tidak mungkin dilakukan demi cinta kepada negeri tercinta salah satunya yaitu melestarikan batik sebagai tradisi dan warisan sejarah.

Selain itu upaya menunjukkan kecintaan saya pada batik adalah dengan mengetahui jenis–jenis atau motif-motif batik kemudian mengetahui akan sejarah batik dan mengetahui bagaimana cara membatik. Seiring dengan perkembangan jaman busana batik semakin muncul dengan berbagai jenis corak dan juga desain pakaian yang cantik dan menarik. Semua tak jauh dari keterampilan dan kekreatifan masyarakat kita yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Jika hal itu tidak didukung mustahil akan muncul inovasi-inovasi keren buatan anak negeri. 


Batik dan Sejarahnya

Batik tidak terjadi begitu saja, namun ada sejarahnya yang patut kita ketahui sebagai generasi penerus negeri. Batik dikenal sejak abad 17 dimana pada saat itu batik pada awalnya dibuat di daun lontar dengan bermotif tanaman dan hewan. Awalnya batik adalah berasal dari budaya Jawa yang biasanya digunakan sebagai pakaian kerajaan atau keraton terutama oleh raja. Yogya adalah kota pertama ditemukannya batik hingga akhirnya menyebar ke berbagai kota lainnya di Jawa Tengah seperti Semarang, Pekalongan, Magelang dan lainnya. Kata Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu “Amba dan Titik”. Amba artinya adalah Menulis.  Sedangkan Titik artinya adalah  teknik pewarnaan menggunakan malam yang dilakukan dengan cara dititik–titik. 


sumber: http;//keyogyakarta.com

Kemudian batik Indonesia mulai berkembang dan tersebar dari Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram. Hal itu terjadi dikarenakan para pengikut raja yang ada di kerajaan semuanya menggunakan pakaian batik. Perkembangan batik ini dilakukan pada jaman Kerajaan Mataram, Keraton Solo, dan Keraton Yogyakarta. Pada masa kerajaan tersebut, awalnya pembuatan batik hanya dikerjakan di dalam keraton saja dan dikhususkan hanya untuk pakaian anggota kerajaan seperti Raja dan keluarganya juga pengikutnya.  Namun pada akhirnya pembuatan batik ini berkembang sampai keluar keraton,  dikarenakan banyak pengikut Raja tinggal diluar keraton. Dari merekalah akhirnya batik berkembang luas dan tidak hanya dibuat sebagai pakaian raja namun berkembang luas menjadi pakaian untuk masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Sampai dengan abad ke-20 batik masih berkembang dalam teknik batik tulis saja dan belum ada teknik batik cap buatan pabrik yang lebih mudah pembuatannya (Sumber: http://pusakapusaka.com)

Batik merupakan warisan budaya bangsa yang asli dan tidak ada yang menyamainya. Beragam corak batik yang dibuat menunjukkan arti sebuah kesederhanaan. Di Indonesia Batik terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan teknik pembuatan, kemudian daerah pembuat dan corak yang dibuat. Jika berdasarkan teknik pembuatannya batik dikenal dengan batik tulis, batik cap dan batik lukis. Pada batik tulis kain dihias dengan tekstur serta corak dengan menggunakan tangan dan dalam pembuatan memakan waktu lama dua hingga tiga bulan. Sedangkan pada batik cap adalah membatik dengan cara kain dihias dengan corak serta tekstur batik yang terbentuk dari cap. Sementara pada batik lukis caranya adalah dengan melukiskan corak dan tektur langsung pada kain putih. (Sumber: http://pusakapusaka.com)

Sebagai kota pertama pembuat batik, Yogja tiap tahunnya selalu mengadakan acara Yogja International Batik Biennale. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memperingati Hari Batik Nasional. Khusus untuk tahun ini perayaan acara tersebut digelar di tiga tempat yaitu Jogja Expo Center (JEC), Royal Ambarrukmo, dan Imogiri. Tema yang diangkat adalah “Tradition for Inovation” yang lebih mengutamakan tentang ilmu pengetahuan seperti acara-acara seminar, simposium, dan workshop. Hal tersebut dilakukan dengan maksud memberikan pengetahuan lebih banyak lagi kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Yogya tentang pembuatan batik mulai dari pembuatannya, bahannya, pelukisannya dan sampai tahap pewarnaannya. Hal tersebut sebagai wujud nyata untuk melestarikan budaya batik sebagai warisan budaya yang nantinya akan penuh dengan inovasi-inovasi baru sesuai dengan perkembangan jaman. Acara yang diketuai oleh Didik Purwadi ini akan melibatkan banyak pihak terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.




http://www.jogjabatikbiennale.com
Sayang sekali saya berada jauh dari kota Yogyakarta. Seandainya dekat pasti saya akan mendatangi acara tersebut. Dan kalaupun ada di Jakarta, saya langsung antusias unuk mengikutinya.


Batik dan Inovasinya

Perkembangan batik dari awal dibuat sampai sekarang telah mengalami banyak perubahan. Mulai dari motif yang dibuat sudah mengalami perkembangan dan inovasi-inovasi yang terbaru. Seperti misalnya di daerah saya sendiri, Madura. Dulu motif batik yang dibuat dan menjadi ciri khas Madura adalah motif tanaman dan binatang. Namun saat ini motifnya mulai berkembang dan lebih bervarisai namun tetap tidak menghilangkan ciri khas kemaduraannya yaitu warna-warna cerah seperti merah dan hijau. Inovasi yang terjadi juga tak hanya motif namun juga produk-produk yang dihasilkan dari batik.

Dulu batik hanya dijadikan sebagai bahan pakaian saja. Namun untuk saat ini penggunakan batik tidak hanya itu saja. Banyak inovasi yang bisa dibuat dari batik. Misalnya seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya yaitu tas batik,wayang batik, boneka batik, sepatu batik, jilbab batik, sprei batik, sofa batik dan lainnya. Bahkan perkembangan yang lebih terbaru yaitu adanya toko kue yang membuat kue atau roti dengan motif batik. Contohnya adalah di Bogor yaitu Bolu Batik. Pembuatan bolu batik ini menjadi sebuah karya seni yang sangat unik dan kreatif. Hal tersebut selain dimaksudkan untuk menarik minat pembeli tetapi juga diupayakan untuk melestarikan budaya dan tradisi bangsa yang sudah mendarah daging sampai dengan detik ini. Dengan inovasi terbaru itu diharapkan masyarakat akan lebih mengenal dan mencintai batik walaupun dibuat dan diapliksikan dalam berbagai produk tak hanya pakaian saja. 

Produk inovasi batik pada bolu (sumber: http://1bogor.blogspot.co.id)

Produk inovasi batik pada bolu (sumber: http://1bogor.blogspot.co.id)


Produk inovasi batik pada bolu (sumber: http://1bogor.blogspot.co.id)




Tidak hanya itu, pembuatan sepatu, dan tas dari bahan batik pun sudah mulai menjamur. Seakan-akan batik sudah mampu menghipnotis masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal dan mencintainya. Saya sering sekali membeli sepatu berbahan batik, karena selain unik, lucu juga karena saya suka batik. 


Produk sepatu dari batik di Smesco Jakarta (dok pri)


Produk sepatu dari batik di Smesco Jakarta (dok pri)


Produk sepatu dari batik di Smesco Jakarta (dok pri)
Di Jakarta kini sudah terdapat suatu tempat atau gedung yang menampung dan memamerkan segala macam karya seni dan budaya dari berbagai macam daerah di Indonesia. Gedung tersebut adalah Smesco. Termasuk salah satunya yaitu kain batik. Semua itu berasal dari UKM yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Produk yang dihasilkan merupakan sebuah inovasi untuk menciptakan dan menonjolkan batik sebagai kain khas nasional agar bisa lestari. Diantaranya yang saya temukan seperti contoh di atas. Maka dari itu supaya pameran yang diadakan di gedung ini tidak mati, pemerintah bekerja sama dengan para UKM untuk aelalu mengadakan kegiatan-kegiatan seperti seminar dan workshop di gedung ini. Jadi masyarakat bisa tertarik untuk datang dan bisa melihat-lihat berbagai macam karya seni dan budaya berbagai daerah di tempat ini.

Produk inovasi kain batik berupa pakaian di Smesco (dok pri)

Produk inovasi batik pada boneka di Smesco (dok pri)



Saat ini krisis kebudayaan sepertinya mulai mewabah di berbagai daerah. Masyarakat tak lagi mengenal kebudayaan yang ada, bahkan semakin lama semakin hilang tak berjejak. Sama halnya dengan permainan tradisional warisan budaya yang juga menjadi ciri khas bangsa kita sudah mulai pudar. Tak ada lagi permainan-permainan tersebut dimainkan oleh masyarakat kita terutama di daerah perkotaan yang notabene sudah tergerus oleh modernisasi yang mulai mengikis budaya dan tradisi. Maka dari itu saat inu perlu dan wajib sekali kita semua bekerja sama baik pemerintah maupun masyarakat untuk menggalakkan rasa cinta kepada warisan budaya yaitu batik. Penggencaran ini diusahakan menjadi sebuah program rutin untuk mengenalkan batik kepada generasi penerus bangsa. Selain itu juga untuk lebih mengembangkan kembali produk-produk berbahan batik dalam berbagai segi kehidupan. Tujuannya tak hanya menekan laju masuknya barang-barang impor yang lebih disukai oleh masyarakat kita, selayaknya batik menjadi bagian produk yang bisa dipakai sebagai kebanggaan atas rasa cinta kepada tanah air. Bahkan kalau bisa lagi menjadi produk ekspor ke negara lain, supaya batik lebih dikenal dunia dan diakui  sebagai produk kebanggaan negara kita. 

Masuknya kebudayaan negara lain kedalam negara kita ini wajib ditangkal dan jangan sampai menjadi kecintaan masyarakat kita dengan berpaling dari budaya sendiri. Seperti contohnya saat ini mulai banyak produk pakaian yang menggunakan motif batik tiongkok, korea, thailand dan lainnya. Bahkan sudah menjamur di berbagai pertokoan online maupun offline yang ada di Indonesia. Nah, jangan sampai dengan menjamurnya produk luar lalu kita melupakan produk sendiri. Terutama bagi para pengusaha, jangan sampai lebih menonjolkan produk batik luar daripada produk batik negeri kita sendiri. Untuk menangkal hal tersebut, syukurlah pemerintah kita sudah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74 Tahun 2007 tentang Penggunaan Batikmark dan Peraturan Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Nomor 71 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Batikmark untuk Batik Indonesia. Batikmark adalah logo yang menunjukkan identitas dan ciri batik buatan Indonesia, yang membedakan dengan batik produksi negara lain. Logo ersebut sudah tercantum dalam perlindungan Hak Cipta Nomor 034100 pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (sumber:http://www.kemenperin.go.id). Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan batik Indonesia dapat terlestarikan.

Nah dari berbagai inovasi tersebut, diharapkan kedepannya inovasi batik lebih banyak lagi. Terutama bagi generasi penerus bangsa sebagai generasi penerus untuk melestarikan batik. Sangat tak pantas apabila apa yang kita punya sejak jaman dulu hanya dijadikan lalu saja tanpa ada usaha untuk mengembangkan dan melestarikan. Seperti sebuah sejarah yang hilang dimakan usia. Jangan sampai hal itu terjadi di negeri kita ya. Kalau bukan dari diri kita sendiri mulai detik ini, maka siapa lagi yang akan mewarisi budaya batik ini sebagai budaya sejarah yang tak akan usang dimakan waktu. 




Batik dan cara pelestariannya.

Seperti yang sudah kita ketahui sejak dulu bahwa batik adalah warisan budaya dan tradisi yang wajib dilestarikan dan diakui oleh bangsa kita sendiri terutama generasi penerus bangsa yang otomatis menjadi penerus untuk melestarikan budaya batik. Sangat disayangkan sekali bila negeri tercinta ini para penerusnya tidak mau mewarisi budaya batik yang sudah menjadi tradisi. Sangat disayangkan pula bila mereka tidak mencintai batik dengan menggunakannya sebagai pakaian sehari-hari. Dan bahkan merendahkan budaya sendiri. Apa kata dunia. Bisa-bisa batik hanya sekedar hiasan belaka dan tak mempunyai makna yang menjadikan negara kita diakui oleh negara lain. Jangan sampai generasi kita sendiri yang mencoreng budaya sendiri.
Meskipun batik sudah menjadi kewajiban di semua instansi maupun perusahaan sebagai pakaian kerja termasuk  juga seragam anak sekolah, namun masih saja perlu sebuah upaya yang lain untuk melestarikannya.

Maka dari itu perlunya beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melestaikan batik sebagai warisan sejarah, diantaranya yaitu:

  1. Mengajak mahasiswa untuk menggunakan batik dihari-hari tertentu dan kalau bisa diwajibkan. Sama halnya dengan para karyawan dan anak sekolah yang mewajibkan batik sebagai seragam kerja dan sekolah. Hal ini demi untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta kepada batik.
  2. Mengadakan kegiatan-kegiatan seperti seminar dan workshop pembuatan batik sampai menjadi sebuah kain. Hal ini sangat penting demi mewujudkan keberlangsungan sebuah warisan negeri agar tidak punah. Dari kegiatan tersebut masayarakat juga bisa mengenal dan mempunyai pengetahuan bahwa pembuatan batik itu seperti apa. Kegiatan ini berlaku mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Lebih baik lagi bila disetiap lingkup kecil seperti RT/RW  atau kelurahan mengadakan kegiatan workshop tersebut untuk warganya secara gratis atau mendapatkan bantuan biaya subsidi dari pemerintah.
  3. Mengadakan kunjungan-kunjungan bagi para siswa dan mahasiswa ke kampung-kampung batik yang ada di Indonesia demi memberikan pengetahuan tentang batik.
  4. Mengadakan kursus dan workshop tentang pembuatan produk dari batik sepeti tas, sepatu dan lainnya.
  5. mengadakan lomba-lomba membuat batik tidak hanya bagi para pengrajin batik namun juga bagi masyarakat indonesia yang tertarik dengan batik.
  6. Merutinkan adanya pameran-pameran batik dan produk-produk inovasinya di berbagai daerah tak hanya di pusat kota saja. Hal ini dimaksudkan supaya batik lebih dikenal masyarakat.
  7. Mengajak para desainer baju dan produk-produk lainnya untuk menggunakan batik dan mengaplikasikannya dalam setiap rancangan desain yang dibuatnya. Tidak hanya menampilkan desain yang modern. Tapi juga butuh sentuhan etnik dengan kain batik.
  8. Mensupport dan mendorong para pengusaha batik, produk batik dan desainer baju untuk mengikuti pameran dan bazar yang dilakukan di luar negeri. Hal ini selain memperkenalkan batik kepada negeri orang juga untuk mendongkrak budaya kita lebih menonjol di mata dunia.
  9. Memberikan dukungan dana bagi pengusaha batik yang ingin mengeksplor batiknya lebih maju lagi.
  10. Penyediaan saran dan prasarana yang lebih canggih untuk mendukung pembuatan batik dan produk inovasinya.
  11. Memberikan kemudahan para pengusaha batik dan produk inovasinya untuk membuka usaha dan mendapatkan hak paten usaha.
Tetaplah batik menjadi budaya bangsa yang akan terus berevolusi dan berinovasi sesuai dengan perkembangan jaman dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun tidak melupakan sejarah yang ada dan ciri khas yang sudah melekat di dalamnya. Kesederhanaan sebuah batik akan mampu mengangkat derajat bangsa kita dimata dunia. Semakin berkembangnya jaman inovasi dan evolusi dari batik akan terus berubah dan berkembang mulai dari motif, pewarnaan sampai dengan teknik pembuatannya baik yang ekspresif maupun dekoratif dan juga penuh dengan kerumitan. Diharapkan inovasi ini akan terus menjadi perhatian dari pemerintah dalam mengembangkan batik sebagai budaya bangsa, sehingga batik akan tetap lestari.


Referensi:
http://pusakapusaka.com/batik-budaya-asli-indonesia-yang-mendunia.html

http://jogja.tribunnews.com/2016/08/23/jogja-international-batik-biennale-2016-bakal-digelar-di-tiga-tempat

20 komentar

Akhmad Muhaimin Azzet mengatakan...

Dulu, ketika masih kuliah, saya jarang pake batik. Sekarang, sering banget pake batik. Tidak hanya pas kondangan, ketika ngisi ngaji saya juga sering pake batik :)

FaniaSurya mengatakan...

Iya mas. Skg batik sdh jadi baju keseharianku. Hidup batik!

Ria Bilqis mengatakan...

Sepatu batik yg difoto keren banget.

Nia Haryanto mengatakan...

Saya fans batik. Lumayan banyak baju batik di rumah. Mertua saya malah fans garis keras batik. Kainnya banyak banget. Eh tapi, saya belom punya sepatu batik. Cakep deh...

FaniaSurya mengatakan...

Iya mbak keren banget tuh sepatu. Adanya di Smesco mbk. 😊

FaniaSurya mengatakan...

Lo... ayo beli sepatu batik yg di foto itu. Cantik lo.. ☺

ilmudes mengatakan...

Batik emang bagus, cocok dipakai buat di kantoran.
saya heran, kok banyak yang nulis tentang batik ya?

apelmu.tk mengatakan...

Batiknya bagus2, top.

FaniaSurya mengatakan...

Hehehe.Untuk memperingati hari batik dan lomba blog juga 😊😊

FaniaSurya mengatakan...

Makasih. 😊😊

udafanz mengatakan...

Baru tau kalo ada bolu dengan motif batik. Sayang tuh kalo dimakan. Hehehe

FaniaSurya mengatakan...

@udafanz : iya adanya di bogor uda. Tp saya blm tahu rasanya nih. Kpn2 mau nyoba

Dewi Nielsen mengatakan...

Mau batiknyaaa....bagus2 ya mbak..saya waktu tinggal di Yogya, suka banget melipir ke Bringharjo, ubek2 batik :) disinipun saya ttp pake daster :D suka deketawain suami...lucu katanya...

Zata mengatakan...

akhir2 ini pun aku makin cinta sama batik, nih. karena kalau dijahit dengan model yang sesuai jadinya keren banget, bisa masuk ke mana aja..

FaniaSurya mengatakan...

Sini mbk.. sini. Iya mbk yogya tuh surganya batiknya. Melimpah batik disana. Kl suami saya sih.biasa aja mbk kl sya pakai daster batik. Tersenyum aja.

FaniaSurya mengatakan...

Sama dong mbk. Kl jahit sendiri suka-suka modelnya ya..

evrinasp mengatakan...

ya Allah itu bolu batik, kreatif banget, baru tau aku mbak

FaniaSurya mengatakan...

@iya mbk evrina ada di bogor.

Grosir Baju Daster mengatakan...

Bisa diaplikasikan dimana aja tetep cantik...dipake siapa saja tetep keren...bangga punya batik...bangga jadi orang jogja

nh18 mengatakan...

Kreasi manusia itu memang luar biasa ya ...
Bolu gulung pun bisa dikreasikan Batik.

Jujur saja ...
Saya merasa tambah ganteng kalo pake batik (lalu ditimpuk batu bata)

Salam saya