Menjiwai Profesi dan Hobi Bersama Acer Switch Alpha 12

Antara Profesi dan Hobi

Mengerjakan pekerjaan dan hobi secara bersamaan mungkin bagi sebagian besar orang adalah hal yang mustahil. Sulit dan tidak ada waktu untuk mengaturnya. Tapi bagi saya, hal itu bukanlah suatu beban yang dipinggul berat.


Kenyataannya saya adalah pekerja kantoran sebagai Banker, Saya juga adalah Arsitek yang mempunyai hobi ngeblog dan ngecraft. Memang awalnya sulit untuk melakukan profesi dan hobi secara bersamaan. Waktu yang tak banyak dan seringkali dihabiskan di kantor membuat saya harus mampu mengatur dan mengambil celah diantaranya. Multitalent adalah sebuah kata yang bisa menggambarkan diri saya.



Bagi saya profesi dan hobi adalah mengenai rasa, mengenai jiwa bagaimana kesemuanya selaras, berpadu dan switch sehingga tidak saling merugikan. Melakukan pekerjaan dan hobi bagi saya adalah sebuah kesenangan, kesukaan dan kebahagiaan. Jika itu yang mampu saya tanamkan, Insyaallah semuanya akan terjalankan dengan baik dan saling mengisi.

Hobi saya banyak dan saya pun tidak tahu mengapa saya menyukai itu semua. Rasanya semua hal ingin saya kerjakan dengan memperoleh hasil yang maksimal. Diantara hobi saya adalah menggambar, ngecraft dan ngeblog. Namun hobi yang hanya berhubungan langsung dengan komputer adalah menggambar dan ngeblog. Keduanya tak bisa dijauhkan dari perangkat keras yang benar-benar sangat penting dan berguna yaitu komputer. Tanpa komputer, tidak akan ada output dari kedua hobi itu.


Pekerjaan kantor, gambar, ngecraft dan ngeblog tetap sama-sama dikerjakan dengan pengaturan waktu yang suka-suka saya, asalkan tertata, teratur dan maksimal. Jika ada celah diantaranya maka saya mengerjakan terlebih dahulu mana yang lebih prioritas. Diurutkan dan dikerjakan satu-satu. Tak dipungkiri terkadang deadline antara pekerjaan dan job dari hobi seringkali bersamaan waktunya. So, saya harus mengatur waktu sebaik dan seefisien mungkin. Jikapun waktu mengerjakannya masih lama maka saya harus menyicilnya supaya tidak grasak-grusuk menjelang deadline. Selain itu hasil  pekerjaan lebih sempurna dan maksimal. Namun tetap tak melupakan kesehatan tubuh walaupun harus sering lembur dan begadang.  Lalu bagaimana saya menswitchkan antara profesi dan hobi?

Profesi saya adalah Banker


Saya seorang pekerja kantoran di perusahaan perbankan atau bisa disebut sebagai Banker. Sehari-hari dari Senin sampai Jumat saya harus berkutik di kantor dan di depan komputer dengan urusan pekerjaan kantor mulai dari jam 08.00 WIB  sampai 17.00 WIB. Meskipun saya seorang lulusan Arsitektur, tapi sekarang saya bekerja di bidang perbankan. Bidang pekerjaan yang sangat jauh sekali hubungannya dengan ilmu yang saya geluti sebagai seorang Arsitek. Tapi bagi saya hal itu tidak masalah. Meski bagi sebagian orang hal itu sangat disayangkan. Apa yang saya alami dan apa yang terjadi pada saya hanya saya yang tahu, meskipun orang lain hanya melihatnya dari sisi luar saja. Tapi bagi saya pekerjaan apapun yang saya temukan adalah belahan jiwa saya selama ini. Semua mengenai rasa dan hati. Hanya saya sendiri yang mampu merasakannya. Namun orang lain tidak. Biarlah hal ini menjadi sebuah perdebatan yang tak berkesudahan. Toh hidup yang saya jalani adalah diri saya sendiri. Yang saya jalani adalah apa yang saya rasakan sendiri.



Meskipun sebelumnya saya sempat bekerja di dunia ilmu yang saya geluti yaitu Arsitek, namun ada banyak hal yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata mengapa saya harus terjerumus di dunia perbankan. Hanya saya dan Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk saya sendiri.

Menjadi pekerja kantoran memang memiliki waktu yang tidak fleksibel. Harus stand bye di kantor selama 9 jam. Bertemu dengan nasabah dan mempresentasikan produk-produk yang akan dijual kepada nasabah hingga nasabah tertarik. Untuk mendukung itu semua saya membutuhkan perangkat laptop yang cukup mumpuni. Kegunaan laptop ini bisa saya pakai sebagai alat presentasi kepada nasabah. Software yang saya gunakan biasanya Microsoft Power Point dan Microsoft Word. Oleh karena itu saya selalu membawa perangkat laptop ke kantor sebagai alat pendukung bekerja selain komputer yang memang sudah disediakan oleh kantor. Kebetulan Komputer dan Laptop yang saya gunakan di kantor bermerk Acer semua. So tak perlu diragukan lagi keawetannya.

Saya mencintai apa yang saya kerjakan sekarang. Namun saya juga mencintai ilmu Arsitek yang saya punya.

Saya adalah Arsitek


Meskipun saya bekerja di dunia yang berbeda tapi ilmu yang saya punya tak akan saya lupakan begitu saja. Menggambar memang hobi saya sejak kecil. Menggambar memang jiwa saya. Namun ilmu ini tetap saya gunakan dalam kehidupan saya sehari-hari. Sebagai seorang lulusan Arsitek saya bisa mengambil celah dengan bekerja sampingan atau freelance.

Saya  tetap mempraktekkan ilmu saya dengan menjadi seorang desainer bangunan. Alhamdulilah sampai detik ini masih saja ada yang minta tolong saya untuk mendesain rumahnya. Memang bukan skala yang besar seperti bangunan High Rise tapi bagi saya ini adalah sebuah tantangan dan kepuasaan tersendiri. Soal bayaran itu adalah rahasia saya yang penting berkah dan memberi kepuasaan bagi saya dan klien. Hehe.


Untuk menggambar di jaman digital ini memang dibutuhkan sekali perangkat yang mendukung. Laptop dan komputer adalah perangkat yang wajib saya punyai. Karena menggambar memang menggunakan software-software khusus seperti Autocad, 3D Max dan Sketch Up. Walaupun setiap kali ketika mendesain saya terlebih dahulu mensketsanya di kertas,  kemudian saya tuangkan dalam bentuk digital. Dimanapun saya berada saya selalu membuat sketsa terlebih dahulu. Menkonsepnya namun tidak sampai mengganggu pekerjaan kantoran saya. Kemana-mana selalu membawa kertas dan pensil atau pulpen. Nah maka dari itu di era digital ini saya butuh sekali alat sketsa digital yang ringan, bisa dibawa kemana-mana serta filenya bisa disimpan. Sepertinya lebih praktis.



Laptop adalah sarana penting yang harus saya punyai untuk mendukung hobi menggambar saya. Jika mendapat job desain saya selalu mengerjakannya sendiri tanpa ada partner yang membantu. Pekerjaan ini cukup menyita waktu dan saya pun mengerjakannya setelah pulang kantor dan di hari weekend bahkan sampai lembur. Karena tidak mungkin dong mengerjakan pekerjaan pribadi di kantor. Terasa kurang etis lah.

Hingga suatu hari saat saya sedang santai karena belum banyak pekerjaan kantor yang harus dikerjakan. Apalagi keuangan rumah tangga mulai menipis, gajian belum muncul hilalnya. Tiba tiba Hp berdering dan saya mendapatkan telepon dari nomor yang tidak saya kenal.

"Halo. Assalamualaikum Fania"
"Ya.. ini siapa ya?" Jawabku
"Ini Bala Kumba, temen SMA mu."
"Oalah Bala Kumba, apa kabar nih? Ada apa nih tumben menghubungiku?"
"Iya nih ada perlu. Kamu arsitek kan? Bisa bantu aku gak desainin rumahku?"
"Wow dah punya rumah nih. Insyaallah bisa kok. Nanti kamu kirimkan ukurannya, bentuk tapaknya ya. Aku coba analisa dulu."
"Wuih beneran nih. Oke deh nanti aku hubungi kamu lagi ya."
"Oke Bala kumba. Siap!" Dengan riangnya saya menjawab lantang.

Percakapan dengan teman lama sekaligus calon klien sangat membuat saya senang. Alhamdulilah disela-sela kerjaan yang belum menumpuk banget saya mendapat job dari klien. Lumayanlah dapur masih tetap bisa mengepul di saat uang mulai menipis dan gajian belum datang.

Di titik asa terendah, akhirnya kuasa Tuhan berbicara. Disaat saya butuh sekali tambahan uang dapur, ada saja ya rezeki yang tak diduga-duga. Teman lama menghubungi saya dan meminta untuk didesainkan rumahnya. Wow, ini kesempatan yang tak boleh dilewatkan.

Sebagai lulusan Arsitek saya usahakan untuk selalu menerapkan ilmu yang saya dapat dari kuliah. Entah mengapa menggambar itu menjadi hal yang saya sukai. Untuk membuat satu desain saja membutuhkan waktu berminggu-minggu sampai dengan finishingnya. Belum lagi kemauan klien yang selalu banyak dan terkadang di luar nalar. Yah mau gimana lagi. Saya sebagai Arsitek harus mampu memadupadankan antara kemauan klien dan kemauan sendiri (berdasarkan ilmu). Terkadang menurut klien tidak bagus tapi menurut saya bagus. Begitu sebaliknya. Mendapatkan klien yang mau menuruti kemauan kita itu susah-susah gampang. Adanya klien yang banyak maunya. Budget terbatas tapi keinginan desain dan materialnya minta yang bagus. Oh, pusing pala berbie.

Mendesain sebuah rumah tak lepas dari software gambar seperti Autocad  ataupun Sketchup. Program tersebut tentunya hanya bisa dipakai di layar komputer karena layarnya lebih besar dan memudahkan. Kalau komputer berbentuk PC pastinya tidak bisa dibawa kemana-mana dan terlalu berat. Terutama bila harus mempresentasikan hasil desain kita kepada klien. Juga membutuhkan materi yang menggunakan Microsoft Power Point supaya mudah menyampaikan ke klien. Laptop adalah solusi yang sangat praktis. Kalaupun membawa laptop harus yang lebih ringan dan tidak berat. Berkutik dengan Autocad atau Sketchup itu membutuhkan waktu berjam-jam di depan laptop atau komputer. Karena mendesain juga butuh ketelitian dan konsentrasi. Berjam-jam di depan komputer akan membuat mata saya lelah dan capek. Maka dari itu saya sebetulnya membutuhkan layar laptop yang aman untuk mata. Terutama untuk mata saya yang minus dan berkacamata. Laptop yang aman adalah laptop yang layarnya mampu melindungi pemakainya dari pemaparan sinar laptop itu sendiri.




Biasanya ketika menggunakan laptop selama berjam-jam akan mengakibatkan laptop itu menjadi panas. Maka dari itu untuk mengatasinya saya seringkali menggunakan kipas laptop tambahan untuk mendinginkannya walaupun di laptop itu sendiri sudah ada kipasnya namun suaranya cukup berisik. Kalau sedang mobile membawa perangkat kipas laptop akan terasa ribet dan memenuhi tas. Maka dari itu saya butuh laptop yang tidak lagi menggunakan kipas tambahan yaitu laptop tanpa kipas yang tidak akan panas bila dipakai berjam-jam dan menimbulkan suara berisik. 

Saya termasuk  orang yang sering mobile kalau weekend. Masa iya saya harus membawa laptop gede-gede selama mobile. Pastinya bikin capek dan lelah di punggung. Apalagi kalau dalam perjalanan barang  bawaannya sudah banyak sekali. Laptop ukuran besar itu sangat tidak praktis dan menuh-menuhin tas saja. Jadi untuk mempermudah bekerja selama mobile saya butuh laptop yang ukurannya kecil dan ringan serta  mampu membantu pekerjaan saya sebagai Arsitek. Jika ada permintaan klien dengan desain yang berbeda, saat mobile pun saya bisa merevisinya langsung. Jika butuh presentasi mendadak pun, seketika itu saya bisa langsung mengerjakannya. Laptop berupa Notebook menjadi solusi yang tepat. Apalagi jika didukung dengan software atau aplikasi untuk membuat sketsa dan konsep ketika menggambar. Asyik kali ya. 

Acara keluarga dan menginap di rumah saudara sering sekali menjadi acara rutin bulanan, jadi mau tak mau saya harus datang dan menginap.  Pekerjaan desain tetap saya bawa dan baru saya kerjakan bila acara sudah selesai. So, gak punya alasan lagi molor-molorin waktu deadline. Belajar disiplin supaya kepercayaan klien kepada kita tidak berkurang. Kalau kita sudah tidak dipercaya lagi  sayang dong uang tambahan dapur untuk mengepul bisa berkurang. 

Hobi yang menjiwai: Crafter


Saya tipe orang yang tidak bisa diam. Selalu saja ada hal yang ingin saya kerjakan. Selalu ada hal baru yang ingin dicoba. Ngecraft adalah salah satu hobi saya misalnya membuat bunga pita, bros pita, hand bouquet wedding, dan hias seserahan. Hingga akhirnya saya menamakan bisnis kecil-kecilan saya ini dengan nama "Fanbeelous Craft". Dari hobi ini saya pun bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Untuk mencari inspirasi saya cukup mendapatkannya dengan browsing serta download gambar dan video melalui laptop. Kapasitas laptop yang besar dan maksimal akan mampu menampung size video yang besar pula. Sehingga bisa saya tonton di lain waktu, jika saya butuh sebuah inspirasi membuat craft.



Sejak kecil saya suka sekali membuat kerajinan apapun itu. Bahkan sampai sekarang sudah menjadi hobi. Menerima orderan dari teman menjadi pekerjaan sampingan selain profesi saya sebagai Banker. Mengerjakan orderan pun saya kerjakan ketika pulang kantor dan di hari Weekend. Alhamdulilah sih semuanya bisa dikerjakan dengan sempurna.




Seorang crafter juga tak jauh-jauh dari yang namanya Laptop. Laptop ringan sangat penting seperti Notebook. Banyak sekali inspirasi yang saya dapatkan di internet. So Notebook sebagai perangkat yang bisa membantu saya mencari inspirasi ketika ngecraft baik berupa gambar maupun video.

Notebook juga membantu saya mengedit foto-foto hasil craft saya untuk didokumentasikan sehingga bisa diupload di Instagram dan sosial media lainnya sebagai sarana promosi. Hasil dari orderan craft juga saya gunakan untuk menambah pundi-pundi dapur supaya tetap mengepul. Selain itu juga ditabung supaya ekonomi keluarga berjalan baik-baik saja.


Jiwa saya juga adalah Blogger


Ngeblog adalah sisi lain seorang saya. Sisi lain yang entah saya mulai tanpa ada keraguan. Berawal dari sebuah coretan-coretan di buku diary sampai akhirnya saya menemukan bahwa menulis adalah jiwa saya juga. Membuat blog untuk pertama kalinya hanya untuk mencurahkan apa yang saya rasakan, apa yang saya temukan, apa yang saya alami dan apa yang saya kerjakan. Sampai akhirnya kini menulis menjadi hobi saya yang sangat menjiwai. Dalam sebuah blog saya mencurahkan semuanya. Hingga akhirnya ngeblog menjadi sebuah realita kehidupan yang bisa menambah pundi-pundi dapur saya supaya tetap bisa mengepul. Rezeki bisa didapatkan dari arah mana saja. Maka dari itu saya tak hanya menggantungkan rezeki dari profesi kantoran yang saya geluti sekarang. Justru dari hobilah rezeki bisa datang tanpa kita sadari.



Bersyukurlah dari semua yang saya lakukan. Saya pun sering berburu lomba blog. Dengan kemampuan saya menulis dan terus belajar alhamdulilah saya pun bisa mendapatkan pundi-pundi rezeki dari blog. Berburu lomba blog demi mendapatkan hadiah memang tidak dapat dipungkiri. Menang kalah adalah hal yang biasa. Kalaupun menang rasa syukur yang terdalam bisa membantu suami untuk tetap mengepulkan dapur yang hampir padam. Memang sih pekerjaan dan hobi yang menghasilkan uang ini bukan kewajiban seorang istri demi kepulan dapur. Tapi sebagai seorang istri yang sayang pada suami. Saya pun harus siap membantu suami mencari penghasilan untuk kehidupan kita hari ini dan hari berikutnya. Mencari nafkah bukan kewajiban seorang istri tapi sebagai istri saya hanya ingin membagi tanggung jawab mencari nafkah juga demi meringankan beban suami. Pekerjaan dan hobi ini bukan sebuah paksaan, tapi sebuah panggilan jiwa yang terdalam. Untuk sebuah kepulan api yang tak akan pernah padam selama kita berdua masih dalam kebersamaan cinta dan kasih sayang yang abadi.






Ngeblog  memang membutuhkan modal perangkat yang switchable. Mudah dan ringan dibawa kemana saja. Ngeblog akan selalu bergelut dengan yang namanya layar komputer. Saya seringkali menulis di waktu pekerjaan kantor sedang renggang. Terkadang handphone menjadi perangkat yang paling berguna. Tapi dibalik itu semua tetaplah saya lebih senang menulis dan ngeblog di layar besar seperti  laptop. Selain lebih leluasa menulis, juga lebih mudah mengedit foto menggunakan software Photoshop atau Corel Draw dengan layar yang memang cocok dengan besaran pandangan mata. 

Blogger juga seringkali diundang ke sebuah event-event. Jika di event tersebut diharuskan membawa Laptop, saya lebih senang membawa Notebook yang multifungsi karena ukurannya yang kecil, ringan dan tidak memenuhi ukuran tas yang kecil. Apalagi setiap kali datang ke acara event saya selalu memakai kendaraan umum. So, kalau bawa laptop berat-berat ke suatu event sepertinya bikin ribet dan bikin capek membawanya. Betul tidak? 

Laptop adalah modal penting bagi saya yang seorang pekerja kantoran, Arsitek, Crafter dan Blogger.  Apalagi sekarang ini kedua laptop saya yang ukurannya besar-besar yaitu 15 inch dan 14 inch usianya sudah tua dan ogah-ogahan diajak kerjasama. Yang satu punya saya dan satu lagi punya suami. Selain baterainya cepat drop dan harus selalu tercharger ketika dihidupkan, kapasitas memori komputernya sudah penuh dan tak mampu lagi menampung size file-file berupa gambar dan video yang cukup besar. Padahal pekerjaan menggambar apalagi mengedit foto seperti Photoshop dan Corel Draw membutuhkan kapasitas memori yang besar dalam menyimpan gambar. Sedih rasanya ketika saya tahu bahwa kedua laptop itu sudah mulai renta dan tak mampu lagi diajak bekerja sama. Sedangkan pekerjaan dan hobi sangat membutuhkan perangkat tersebut. Apalah artinya saya bekerja dan berhobi tanpa laptop.

Namun untuk membeli laptop yang ringan berupa Notebook yang bagus tetap harus bermodal duit. So saya harus lebih giat lagi mencari tambahan uang dapur supaya ada sisa-sisa yang bisa disimpan untuk membeli Notebook baru yang lebih oke dan ringan. Mudah mudahan laptop yang lama meskipun sudah renta masih bisa diajak bekerja sama di detik terakhirnya sampai saya bisa menabung dan membeli Notebook baru.

Impian Memiliki Acer Switch Alpha 12


Impian saya adalah Notebook Acer yang terbaru yaitu Acer Switch Alpha 12. Saya sudah mengincarnya karena perangkatnya yang ringan dan top banget. Notebook ini bisa jadi menjadi perangkat yamg mendukung profesi saya sebagai Banker dan juga Arsitek, Crafter dan Blogger. Di era digital Notebook itu penting sekali. Banyak hal yang bisa saya lakukan dengan Notebook dan banyak hal yang bisa saya dapatkan melaluinya. Karena beberapa keunggulan dari Notebooklah menjadikan saya jatuh hati kepada Acer  Switch Alpha 12, diantaranya adalah: 






 1.  Performenya yang ramping dan efisien.




Impian saya nanti akan membeli Acer Switch Alpha 12 ini sebagai pengganti laptop lama yang sudah lelah bekerja, karena ukurannya yang ramping dan lebih efisien jika dibawa kemana-mana. Apalagi saya sering mobile terutama di kala weekend. Bodi Acer yang tipis dan bobot yang ringan sangat mudah dibawa dan diletakkan di tas selempang saya. Switch Alpha 12 memiliki display 12”  dengan resolusi tinggi yaitu QHD (2160 x 1440), sehingga saya tidak perlu membawa tas ransel yang berat. Sangat efisien bukan? Switch Alpha 12 didesain sangat fleksibel mengikuti kebutuhan penggunanya, yaitu dari mode tablet bisa diubah menjadi notebook atau sebaliknya. Jadi  bisa diubah sesuai dengan kemauan pengguna. Caranya cukup dengan melepas dan memasang kembali keyboard docking yang dilengkapi engsel magnet dengan cepat dan aman.

 2. Aman untuk Mata

Seperti yang saya jelaskan diatas. Laptop yang saya inginkan adalah yang mampu melindungi dan tidak merusak mata ketika harus dipakai berjam-jam. Dengan Acer Switch Alpha 12 ini saya tak perlu takut dan ragu lagi berdiam berjam-jam menatap layar notebook karena Switch Alpha 12 memiliki screen protection terhadap mata yaitu dengan adanya keyboard docking. Desainnya yang super tipis dan dilengkapi dengan lampu backlit sehingga saya bisa tetap mengetik dan menggunakan notebook meskipun berada di ruangan dengan pencahayaan redup. Selain itu juga  dilengkapi kickstand yang sudutnya bisa diatur hingga 165 derajat sesuai dengan sudut pandang yang saya inginkan. Mengerjakan pekerjaan gambar dan ngeblog akan lebih nyaman dan bikin betah berlama-lama. Pekerjaan jadi cepat selesai dan waktu akan lebih efisien.


Selain itu layarnya yang kecil hanya 12 inci dengan resolusi QHD (2160 x 1440 pixel) sudah dilengkapi dengan teknologi IPS. Sehingga menghasilkan tampilan gambar yang tajam dan warna yang baik dari berbagai sudut. Keberadaan  teknologi Blue Light Shield juga mampu melindungi pandangan mata secara langsung ke layar dan membantu mengurangi emisi cahaya biru pada layar. Berlama-lama memandang layar notebook tidak akan membuat mata cepat lelah. Sangat cocok bagi saya yang pekerjaannya menggambar dan ngeblog dengan berbagai software yang mendukung.

 3. Performa Kencang dengan Fitur Terdepan




Untuk mendukung profesi dan hobi saya, Switch Alpha 12 ini memang cocok menjadi pilihan saya. Notebook ini sudah 2 in 1 dan mempunyai performa yang kencang  karena  sudah menggunakan prosesor Intel Core i Series generasi ke-6 yang kinerjanya sangat kencang dan hemat energi. Dengan performa itulah menjadikan Acer Switch Alpha 12 levelnya lebih tinggi dibandingkan produk sejenis yang masih mengandalkan prosesor Intel Core M.

4. Transfer Data lebih  Cepat




Sebagai pekerja kantoran, Arsitek dan Blogger seringkali saya mentransfer data dari laptop ke USB ataupun sebaliknya. Maka dari itu saya butuh potter yang mampu mentransfer data dengan cepat dan memiliki port bolak-balik yang praktis dan tidak ribet.   Justru di Switch Alpha 12 inilah yang sangat membantu pekerjaan saya. Fitur teknologi sudah dilengkapi dengan port USB Type-C dengan USB 3.1 gen 1 yang mampu mentransfer data dengan kecepatan hingga 5 Gbps yaitu 10 kali lipat lebih kencang dibandingkan USB 2.0. Saya juga bisa menggunakan port USB Type-C  sebagai output video dan sumber daya yang mampu mengalirkan hingga 4.5W untuk gadget yang saya punyai. Keren bukan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu data yang ditransfer. Praktis dan cepat.

5 . Dilengkapi dengan Pen Digital

Dengan adanya pena digital Active Pen yang berfungsi untuk mencoret-coret layar, sangat memudahkan saya sebagai arsitek membuat konsep dan desain menggunakan pen sebelum langsung dituangkan ke dalam software Autocad atau Sketchup. Saat menggunakan fitur Windows Inks, pena tersebut membantu saya dalam  mengatur ketipisan dan ketebalan garis atau membuat sketsa gambar digital lebih presisi.


Tak hanya itu, keberadaan pen digital ini juga bisa memudahkan saya membuat kerangka-kerangka untuk menyusun tulisan di blog karena mempunyai Stylus dengan sensitivitas hingga 256 tingkat tekanan yang  membuat tulisan digital saya lebih rapi dan mudah di layar. Kreatifitas tanpa batas akan lebih mudah dijalankan.

 6. Memiliki Pendingin Tanpa Kipas




Menggunakan notebook berjam-jam  biasanya akan menurunkan performa perangkat yang kita punya tersebut akibat overheating. Namun dengan Acer Switch Alpha 12 ini penurunan performa perangkat saya tidak perlu ditakutkan lagi, karena Switch Alpha 12 sudah dilengkapi dengan sistem pendingin tanpa kipas konvensional yaitu teknologi Acer LiquidLoop™ yang mengandalkan pipa berisikan cairan pendingin untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i Series di dalamnya secara optimal. Switch Alpha 12 dapat beroperasi senyap dan tidak berisik. Jadi ketika saya bekerja saya tidak perlu terganggu lagi dengan suara notebook yang berisik akibat kipas konvensionalnya. Saya bisa lebih konsentrasi bekerja tanpa gangguan-gangguan. Notebook saya pun terbebas dari debu karena adanya  pendingin tanpa kipas atau fanless. So, notebook saya akan lebih panjang umur dan lebih awet dong.

Menggunakan notebook yang berventilasi udara dengan cara dipangku ataupun diletakkan di kasur terkadang cukup mengganggu kenyamanan beroperasi dengan perangkat. Namun dengan Switch Alpha 12 sistem fanlessnya yang tanpa ventilasi udara akan nyaman digunakan dan tidak membuat pangkuan saya panas serta menghemat daya baterai. Selain itu juga bisa digunakan dalam waktu yang lama tanpa merasa khawatir tidak menemukan colokan di sekitar kita.




Dari keunggulan-keunggulan diatas, tentunya sebagai Banker, Arsitek, Crafter dan Blogger yang saya jalani akan mudah dan cepat dikerjakan. Waktu deadline yang bersamaan tak kan menjadi penghalang untuk mengerjakan beberapa aktivitas tersebut. Manajeman waktu memang sangat diperlukan. Disiplin dan tidak asal-asalan. Selain itu juga dukungan dari perangkat seperti Notebook yang mampu bekerja sama ketika profesi dan hobi sedang kita jalani. Kebutuhan akan adanya Notebook adalah hal yang dasar dan bukan lagi kebutuhan yang mewah. Apalagi jika kita hidup di dunia digital seperti sekarang ini. Dimana dalam mengerjakan segala hal sudah dalam versi digital dan tidak akan jauh dari perangkat digital bernama Notebook. Namun mengerjakan dua atau beberapa pekerjaan secara bersama-sama memang membutuhkan hati yang menjiwai. Rasa syukur yang banyak atas apa yang bisa kita lakukan.

Jika impian saya untuk mempunyai Notebook Acer Switch Alpha 12 ini ingin terwujud maka saya harus menabung dengan mengumpulkan duit melalui profesi saya sebagai pekerja kantoran serta Arsitek dan hobi saya sebagai Crafter dan Blogger. Hitung-hitung notebook tersebut sebagai modal dasar untuk menghidupkan kembali dapur yang padam. Untuk mendapatkan  Switch Alpha 12 Core i5 saya hanya cukup menabung sebanyak Rp 13,799,000, sedangkan Switch Alpha 12 Core i7 sebesar Rp 19,999,000. So, ayok berburu Acer Switch Alpha 12 untuk membantu pekerjaan profesi dan hobimu seperti impian saya ini. Doakan ya saya mempunyai Notebook impian ini. Amin.



9 komentar

Yurmawita mengatakan...

Wahh..banyak banget talenta mba fania..gambar nya keren keren.. anak arsitek memang keren beken ya.. Acer Switch memang mumpuni untuk yang punya segudang aktivitas seperti mba fania..sukses ya..

ina mengatakan...

acer..laptop pertama jg acer..sampe sekarang masih bagus....moga nanti bisa update ke acer alpha ini...nabung nabung dulu hehehe

Lucky Caesar mengatakan...

Mbaaak faniaa inspiratif bangeet. Banker, arsitek, crafter, blogger. What an ingenious 😁 keren deh cocok banget acer switch alpha 12 buaat mbaak, selain desainnya yg kece juga bisa diajak kerja keras 😁😂 salam kenal mbaak. . 🙏

FaniaSurya mengatakan...

Makasih mbk yurmawita.Amin dianya moga impian punya acer switch terkabul. 😊😊

FaniaSurya mengatakan...

Yuksss nabung 😊

FaniaSurya mengatakan...

Makasih mbak. Salam kenal juga 😊☺☺

Nizam mengatakan...

menarik sekali ceritanya

FaniaSurya mengatakan...

Makasih 😊

Dian Ravi mengatakan...

Yang bikin aku naksir itu ada pen digitalnya. Kayanya seru bisa tracing gambar. Padahal aku kan ga bisa gambar. Suka takut aja akhirnya jadi ga kepake.
Eh tapi jelas perlu laptop seringan ini. Pas buat dibawa-bawa kalau lagi ngebolang.