Konsep Prajawangsa City Di Balik Kisah Pusaka Prajawangsa ( Rangkaian Acara Indonesia Is Me)


Menyambut Dirgahayu Kemerdekaan RI yang ke 71 tahun ini, sebuah perusahaan properti di Indonesia menyelenggarakan serangkaian acara bertema "Indonesia Is Me" yang melibatkan proyek-proyek propertinya sendiri. Perusahaan properti tersebut adalah Synthesis Development 

Saya dan Indonesia Is Me

Sebelumnya rangkaian acara bertema "Indonesia Is Me" ini sudah dilaksanakan pada tanggal 6 dan 13 Agustus 2016. Tanggal 6 Agustus  bertema Kuliner Nusantara diselenggarakan di proyek properti Synthesis Development yaitu Synthesis Residence Kemang (SRK). Acara kedua tanggal 13 Agustus 2016 bertempat di Samara Suites dengan tema Art and Culture. Acara keempat tanggal 21 Agustus 2016 bertempat di Synthesis Square bertema Merdeka (Charity) Ride.

Indonesia Is Me di Synthesis Residence Kemang

Indonesia Is Me tema Merdeka Ride di Synthesis Square


Proyek Synthesis Development: Synthesis Residence Kemang


Proyek Synthesis Development: Samara Suites


Indonesia Is Me Melalui Acara  Pusaka Prajawangsa


Kali ini adalah acara yang ketiga berlokasi di Bassura City tepatnya di Mall Bassura. Sebuah kompleks apartemen yang menjadi proyek dari Synthesis Development. Lokasinya pun sangat dekat dengan Pasar Gembrong yaitu pasar murah yang menjual mainan anak. Tema yang diangkat adalah Pusaka Prajawangsa.

Indonesia Is Me di Mall Bassura


Ketika tiba di Mall Bassura saya melihat banyak sekali banner-banner yang menampilkan rangkaian acara "Indonesia Is Me". Merah putih menghiasi setiap Mall ini. Meriah sekali.

Banner Indonesia Is Me di Mall

Acara Pusaka Prajawangsa dimulai pukul 11.00 sampai 14.00 WIB di South Lobby Mall Bassura. Berhubung saya datangnya kepagian, sedangkan pintu South Lobby belum dibuka, akhirnya saya masuk melewati East Lobby dan langsung berhadapan dengan panggung acara  "Indonesia Is Me" yang diselenggarakan khusus untuk anak-anak. Dengan santainya saya duduk hampir satu jam di sini bersama Mbak Julia, blogger yang kece dari Bandung. Beruntung saja saya melihat kembali email undangan acara. Jreng jreng. Ternyata saya salah tempat. Lokasinya bukan di East Lobby tapi di South Lobby. Buru-buru deh kita menuju South Lobby tempat acara Pusaka Prajawangsa.

Saya dan Mbak Julia


Indonesia Is Me for Kids di East Lobby Mall Bassura



Begitu tiba di lokasi, terlihat banget budaya Jawa ditampilkan disini dan juga terdapat logo Synthesis sebagai perusahaan propertinya di bagian depan. Di pintu masuk ruangan terdapat tulisan Prajawangsa City serta dinding ruangan pun bertemakan kain tradisional Indonesia.

Logo Synthesis 

Ruangan acara Pusaka Prajawangsa
Nuansa hitam sangat kental ditampilkan di ruangan ini termasuk juga kain penutup kursinya yang dibagian belakangnya terdapat logo Mall Bassura. Sebelumnya saya menulis daftar tamu  lalu mendapatkan kupon makan yaitu siomay dan nasi bakar. Tepat jam 11.00 WIB acara dimulai dan dipandu Mbak Kartika Putri. Setelah itu sambutan dari pihak Synthesis yaitu Pak Edi yang menyampaikan konsep dari proyek Prajawangsa City. Dilanjutkan  pertunjukan alat musik tradisional Kalimantan oleh Mas Ipin dengan berpakaian khas kalimantan. Alunan musik tradisional ini bagus dan enak didengar.
Mas Ipin sebagai seniman yang memainkan musik Kalimantan



Alexander Thian sebagai Penulis Script Film pendek Pusaka Prajawangsa

Mbak Kartika sebagai Host Acara

Pak Edi memberikan penjelasannya tentang Prajawangsa City


Makan siang dengan siomay

Makan siang dengan nasi bakar

Baru dilanjutkan  Creative Talk bersama Alexander Thian/Amrazing. Amrazing adalah penulis buku serta penulis script yang karyanya best seller. Alex akan menyampaikan tentang cara membuat script film seperti pada film Pusaka Prajawangsa. Menurutnya membuat script film pendek itu tidak semudah membuat script film panjang karena script film pendek bahasanya harus lugas. Intinya menjadi penulis akan mempunyai banyak ilmu dan mempunyai potensi yang tidak terbatas. 

Cerita Pusaka Prajawangsa di Balik Proyek Prajawangsa City


Karena tema yang diusung adalah "Indonesia Is Me". Maka pada rangkaian acara ini akan mengulas tentang proyek Prajawangsa City dengan konsep cerita Pusaka Prajawangsa.

Dalam menciptakan suatu karya pasti di dalamnya ada sebuah cerita yang menjadi ilham terciptanya karya tersebut. Seperti kita ketahui bahwa budaya Indonesia itu beragam dan banyak. Kali ini Synthesis mengangkat budaya Jawa yang diadaptasikan ke dalam proyek Prajawangsa City mulai dari konsep tapak bangunan, ruang, hingga output yang dihasilkan. Mulai dari eksterior bangunan hingga interior bangunan kesemuanya mengusung konsep Pusaka Prajawangsa sebagai wujud rasa cinta kita kepada budaya bangsa dan wujud nyata melestarikan cerita rakyat dan budaya negara kita. Proyek ini dimaksudkan untuk merayakan gairah mencipta dan menjaga kepercayaan diri.

Melalui sebuah proses kolaborasi kreatif yang menampilkan proyek-proyek dengan ciri khas Indonesia, Synthesis mengajak kreator lintas bidang bekerja sama mempromosikan proyek properti Prajawangsa City seperti Alexander Thian sebagai penulis script film Pusaka Prajawangsa yang kemudian ide cerita diracik oleh Windy Ariestanty, Valiant Budi dan Hanny Kusumawati. Untuk wardrobenya berkolaborasi dengan Lulu Lutfi Habibi sebagai seorang desainer yang mengeksplor kain lurik untuk dipakai oleh tokoh dalam film Pusaka Prajawangsa. Kain lurik sendiri yang berupa garis-garis vertikal memiliki arti mendalam yaitu menggambarkan hubungan manusia dengan penciptanya.

Film pendek Pusaka Prajawangsa

Kain Lurik yang dipakai oleh tokoh dalam film Pusaka Prajawangsa

Melalui film tersebut Synthesis ingin menggulirkan cerita dari kearifan lokal Indonesia termasuk pengetahuan dan wawasan tentang karya seni Indonesia kepada masyarakat. Sekaligus untuk mempromosikan pembangunan proyek Prajawangsa City kepada masyarakat.

Diambil dari kisah Pusaka Prajawangsa, disebutkan bahwa ada pahlawan di kerajaan Indraloka di kawasan Cijantung bernama Prajawangsa. Dalam kisah tersebut Prajawangsa ingin mengabadikan ke delapan pusaka dalam bentuk karya seni. Ke delapan pusaka Indraloka tersebut nantinya akan membentuk satu kesatuan karya seni yang abadi. Para seniman mulai berkompetisi dan hanya tinggal dua seniman. Seniman pertama menciptakan lukisan dalam sebuah kain lurik, seniman kedua menciptakan patung megah yang menggabungkan delapan pusaka dengan dibungkus kain kerajaan.

Setelah Prajawangsa meninggal, akhirnya karya seni tersebut dilanjutkan oleh murid-muridnya melalui proses reinkarnasi. Mereka bersumpah untuk menyelesaikan misi yang sudah ratusan tahun dijanjikan kepada Prabu Prajawangsa.

Puaka-pusaka Prajawangsa

Diadaptasi dari cerita tersebut Alexander Thian menghadirkan Bima dan Weda sebagai tokoh yang berkompetisi membuat karya seni Pusaka Prajawangsa. Bima didampingi oleh Drupadi yang ternyata adalah adik seperguruan dari Srikandi (Ibu Drupadi) sebagai tokoh protagonis. Sedangkan Weda didampingi oleh Winda sebagai tokoh antagonisnya. Keduanya bersaing untuk menyelesaikan karya seni pusaka ke delapan. Namun akhirnya Bima lah yang memenangkan kompetisi tersebut.

Tokoh-tokoh dalam film pendek Pusaka Prajawangsa

Kisah yang begitu mendalam tersebut akhirnya diangkat ke dalam sebuah konsep pembangunan apartemen yang kemudian dinamakan Prajawangsa City. Di dalam proyek ini  nantinya akan dipasang kedelapan lukisan  pusaka Prajawangsa pada setiap towernya.




Sebuah proses kolaboratif  kreatif antara kisah kepahlawanan yang diangkat ke dalam sebuah film dan kemudian ditransformasikan ke dalam sebuah proyek apartemen ini patut kita contoh. Terutama untuk para konsultan properti maupun arsitek yang akan mengabadikan karyanya dalam bentuk bangunan. Cerita-cerita lokal nusantara yang tak banyak diketahui masyarakat Indonesia bisa jadi akan dikenal bila cerita dan budaya tersebut diangkat kembali menjadi bagian konsep dalam pembangunan proyek-proyek di Indonesia. Terutama promosi yang soft selling pastinya akan mudah menarik minat masyarakat untuk menerima karya yang akan dibuat. Selain itu dengan adanya ide cerita kita dapat mengambil nilai-nilai kebaikan yang ada dibalik setiap cerita untuk ditanamkan dalam kehidupan. Salut deh dengan Synthesis Development yang dalam setiap proyeknya selalu mempunyai konsep-konsep yang mendalam.

Sekilas Tentang Apartemen Prajawangsa City


Prajawangsa City

Makat Prajawangsa City

Site Plan Prajawangsa City

Map Location Prajawangsa City


Mall di Prajawangsa City

Prajawangsa City merupakan sebuah apartemen Super Blok bernuansa alam seluas 7 Ha yang terletak di Cijantung di kawasan Jakarta Timur. Untuk Mall nya akan digunakan lahan seluas 35000 SQM sedangkan area hijaunya berupa green dan open space seluas 4 Ha. Lokasinya strategis dan akses dalam kota karena lebih memenuhi dua target pasar yaitu Office Building dan Factories Building. Lokasi startegisnya yaitu:
-          Terintegrasi  dengan tol Bekasi, Cawang, BSD dan Toll Jagorawi, dan tol TB. Simatupang.
-          Terintegrasi dengan Pembangunan LRT.
-    Terintegrasi dengan pusat perbelanjaan seperti Mall Cijantung, Lotte Mart Pasar Rebo, Cilandak Town Square dan Pondok Indah Mall.
-          Terintegrasi dengan Bandara Sukarno Hatta.
-    Terintegrasi dengan Rumah sakit seperti RS Siloam, RSUD Pasar Rebo dan RS Harapan Bunda.
-   Terintegrasi dengan sekolah dan universitas seperti Universitas Prasetya Mulya dan SMA Sumbangsih.

Lokasi Prajawangsa City yang strategis dan akses dalam kota

Konsep apartemen ini nantinya akan ada 8 tower yang masing-masing diberi nama sesuai dengan ke delapan Pusaka Prajawangsa. Pembangunan pertama yaitu 2 tower bernama Tower G yang akan selesai pada Februari 2020 dan Tower H yang selesai Desember 2019. Masing-masing tower akan mempunyai 26 lantai.  Di setiap towernya terdapat beberapa tipe kamar yang bisa kita pilih sesuai dengan budget yang ada. Yaitu:
  1. Tipe kamar studio yang memiliki 3 tipe
  2. Tipe kamar 2 bedrooms yang memiliki 2 tipe
  3. Tipe kamar 3 bedrooms yang memilki satu tipe
Tipe-tipe kamar apartemen di Prajawangsa City

Fasilitas yang disediakan sangat banyak seperti:
  1. Shopping Fasilities
  2. Thematic Pool dan Kids Pool
  3. Fitnes Center dan sauna
  4. 1000 m Jogging Track
  5. Wide Green Area (Garden)
Interior Kamar Apartemen di Prajawangsa City

Konsep hunian yang nyaman dan menyenangkan menjadi sebuah pilihan tersendiri bagi Synthesis Development. Hunian yang bisa dijangkau oleh kalangan menengah mulai dengan harga 215 juta. Bagi para ekspatriat yang berminat bisa langsung menghubungi websitenya di http://pusakaprajawangsa.id/ atau kantor marketingnya. Karena hunian ini menawarkan suatu ruang yang syarat dengan makna budaya.

Diharapkan dengan adanya apartemen ini, masyarakat di area sekitarnya dapat terpenuhi kebutuhan tempat tinggalnya dengan harga yang terjangkau. Namun pada akhirnya masyarakatlah yang akan memilih apa yang mereka butuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa manusia dan kebudayaan yang berupa cerita dan karya seni adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Manusia hanyalah sarana untuk melestarikan budaya tersebut sehingga tercipta suatu karya yang diwujudkan dalam bangunan. Dan bangunan itulah yang menjadi sarana komunikasi non verbal  sebagai bentuk ekspresi dengan ciri khas tertentu yang akan disampaikan kepada masyarakat. Cerita rakyat Pusaka Prajawangsa adalah sebuah masa lalu yang dikemas dengan epik sesuai dengan kondisi masa kini dalam wujud pembangunan apartemen Prajawangsa City.


Referensi:

http://synthesis-development.id
http://bassuracity.id
http://synthesisresidencekemang.id
http://synthesis-square.id
http://pusakaprajawangsa.id/
https://www.youtube.com/watch?v=pjQ5IKjIImM
https://www.youtube.com/watch?v=W8cbTFOFnIY
https://www.youtube.com/watch?v=-jyxgkm1AQc
https://www.youtube.com/watch?v=oJgl2qL0PgE
https://www.youtube.com/watch?v=zWgGkCdr654

2 komentar

Mas Uzik mengatakan...

saya masih bingung mbak soal ulasan di atas, engga faham2,... :-)


www.qurban-aqiqah.com

FaniaSurya mengatakan...

Eaaa... bingung apanya nih?