Eco Design Architect, Green Jobs Masa Depan Untuk Anak Muda

Eco Design Architect, Green Jobs Masa Depan Untuk Anak Muda. Menjadi Eco Design Architect ? Apa itu? Menjadi sebuah pertanyaan besar untuk para lulusan sarjana Arsitek saat ini. Termasuk aku sendiri.

Pernah nggak sih terlintas dalam pikiran dulu waktu kecil bercita-cita mau jadi Arsitek? Asyik ya, bisa bangun rumah, dan gedung tinggi yang keren banget kayak di Jepang dan China atau negara-negara maju lainnya. Arsitek adalah sebuah pekerjaan yang mentereng dan prestice di pikiran anak muda jaman dulu dan juga sekarang. Memang iya sih, dulu aku berpikiran begitu juga. Itulah mengapa aku masuk kuliah jurusan Arsitektur.

sumber: freepik.com


Ya, bagi anak muda yang sedang menempuh kuliah di bidang Architecture atau yang bercita-cita menjadi Arsitek, diharapkan nantinya setelah lulus dan menjadi sarjana Arsitek, tak hanya bercita-cita menjadi Arsitek terkenal dan bisa membangun bangunan atau Gedung tinggi pencakar langit yang keren dan modern.

Tapi, ke depannya para sarjana Arsitek, juga harus mampu memikirkan sustainable design architecture atau green building dalam rancangan/design yang dibuatnya? Istilah keren profesinya adalah Eco Design Architect.

Ya, Eco Design Architect ini ke depannya akan menjadi sebuah pekerjaan/profesi yang paling banyak dicari oleh perusahaan. Karena saat ini perusahaan-perusahaan terutama perusahaan Start Up mulai menggalakkan Green Jobs demi pelestarian lingkungan. Akan banyak pekerjaan-pekerjaan yang fokusnya pada pelestarian lingkungan hidup. Eco Design Architect adalah salah satu dari Green Jobs yang dimaksud.

Mengenal Green Jobs

Green Jobs adalah jenis pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan. Berdasarkan International Labour Organization (ILO), Green Jobs adalah lambang dari perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.




Latar belakang dari adanya Green Jobs yaitu karena kualitas lingkungan yang semakin menurun, contohnya makin berkurangnya sumber daya alam yang menjadi sebuah permasalahan serius untuk perekonomian dan kegiatan sosial dalam berbagai sektor yang ada di negara di masa yang akan datang.

Nah, berhubung Green Jobs di abad 21 ini menjadi pekerjaan yang banyak dicari dan akan menjadi favorit, diharapkan kepada anak muda saat ini untuk bisa menguasai dan memperdalam apa itu Green Jobs. Apalagi saat ini mendapatkan pekerjaan itu sangat susah terutama untuk para generasi milenial. Keberadaan Green Jobs justru memberikan peluang bisnis yang besar, cerdas dan baik untuk lingkungan.

Indonesia sendiri memberikan komitmennya dalam rangka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sampai dengan jumlah 41 persen tahun 2020. Komitmen tersebut tercantum dalam program Business As Usual pada tahun 2005. Maksud dan tujuannya yaitu segala pembangunan yang ada akan mengutamakan keberlanjutan dan memicu peralihan dalam pasar tenaga kerja di Indonesia.

Di dalam forum ASEAN Labor Ministers Meeting (ALMM) dengan tema “Promoting Green Jobs for Equity and Inclusive Growth of ASEAN Community”, Indonesia ikut serta juga dalam menggalakkan Green Jobs.



Nah, berikut adalah contoh bidang-bidang pekerjaan yang termasuk dalam Green Jobs dan akan bersinar di masa datang, diantaranya yaitu:
1. Business and finance
2. Computer and mathematical
3. Sales and related
4. Management
5. Architecture and engineering
6. Education and training.

Sedangkan pekerjaan yang akhirnya akan berkurang atau bahkan hilang di masa datang contohnya:
1. Office and administrative
2. Construction and extraction
3. Legal administration
4. Manufacturing and production
5. Sport and entertainment
6. Instalation and maintenance




Mengapa saat ini Green Jobs ini harus diketahui oleh anak muda saat ini? Dengan adanya Green Jobs diharapkan masa depan akan lebih cerah dan berkelanjutan. Anak muda sebagai generasi mendatang harus mampu membuat bumi ini lebih baik dan lebih bersih dan bisa mengurangi dampak buruk yang terjadi pada alam. Sehingga para anak muda bisa memiliki keunggulan kompetitif dalam merespon pandemi global dan gelombang perubahan iklim yang lebih besar. Pekerjaan yang mengacu pada Green Jobs bisa dijadikan sarana masa depan demi kebanggaan dan identitas para anak muda karena turut berkontribusi terhadap perubahan iklim dan dampak sosial yang lebih baik terhadap alam.


Apa itu energi terbarukan?

Energi terbarukan merupakan bagian dari adanya Green Jobs. Energi adalah salah satu sektor yang mampu memulihkan perekonomian dan sosial dalam negara kita. Karena dengan adanya pengembangan energi terbarukan maka peluang anak muda untuk mendapatkan pekerjaan menjadi lebih besar.



Dengan adanya energi terbarukan ini masyarakat Indonesia bisa lebih mudah dalam memperoleh kebutuhan esensial, contohnya adalah air bersih dan sanitasi, akses informasi dan pendidikan, peningkatan ekonomi lokal, literasi keuangan, sampai dengan ketahanan pangan yang mampu menciptakan masa depan Indonesia menjadi lebih bersih lagi.




Energi terbarukan adalah energi dari sumber daya alam yang tidak akan pernah habis dan mampu terisi kembali dengan melalui proses alami dalam kurun waktu yang pendek daripada masa hidup manusia. Jadi ingat dengan di pelajaran IPA saat sekolah dulu. Dari dulu selalu terngiang-ngiang apa itu energi terbarukan dan apa itu energi tak terbarukan. Sampai-sampai hafal banget contoh-contohnya. Ternyata saat ini energi terbarukan sangat penting dan menjadi pembicaraan. Masih ingat kan contoh sumber energi terbarukan terutama yang bisa dikembangkan di Indonesia, yaitu surya/solar, hidro, angin/bayu, panas bumi, bioenergi, dan gelombang laut.



Sebagai negara maritim dan memiliki banyak pulau, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat berlimpah, dan potensi tiap daerah yang berpulau-pulau ini berbeda-beda tergantung dari kekayaan alam daerahnya. Namun jika pemanfaatan energi terbarukan masih terbatas, perlu adanya dorongan yang kuat dan support yang berlebih dengan melakukan beberapa terobosan, contohnya adalah terobosan kebijakan, pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia.

Energi adalah fokus utama untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan. Oleh karena itu butuh dukungan kita semua terutama anak muda dari sekarang untuk mengkampanyekan energi terbarukan ini dan dijadikan faktor utama dalam pengembangan Green Jobs saat ini. Energi terbarukan sangat penting dan menjadi bagian dalam melakukan penanggulangan perubahan iklim dimana ini adalah ancaman terbesar dunia. Diharapkan dengan pengembangan energi terbarukan ini bisa mengurangi dampak kerusakan yang ada. Oleh karena itu, kita sebagai generasi anak muda penerus bangsa perlu melakukan perubahan terhadap segala tindakan kita baik itu pemanfaatan sumber energi sampai dengan gaya hidup kita sehari-hari.

Tentang Koaksi Indonesia


Salah satu organisasi yang peduli dengan pengembangan energi terbarukan ini adalah Koaksi Indonesia. Sebuah organisasi yang gencar untuk mengkampanyekan #EnergiMuda kepada masyarakat terutama anak muda bahkan kepada komunitas dan organisasi yang ada di Indonesia. Pilihan masa depan yang lebih baik merupakan momentum yang harus diciptakan dan dimanfaatkan oleh anak muda.




Coaction Indonesia atau Koaksi Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang berperan serta sebagai simpul jejaring dan juga simpul pembelajaran adanya ide-ide inovatif yang dimaksudkan untuk mengembangkan program-program pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Koaksi Indonesia melakukan kerja sama dengan multi-pihak, baik itu pemerintah, swasta, lembaga riset dan pendidikan, organisasi masyarakat sipil, komunitas, dan juga para penggerak muda.

Yayasan Coaction Indonesia atau Koaksi Indonesia ini berdiri sejak tanggal 16 Maret 2017 dan berlokasi di Jakarta. Para pendirinya memiliki tujuan yang sama yaitu melakukan perubahan di sektor energi terbarukan, yang sebelumnya bekerja bersama sebagai tim ahli dalam Satuan Tugas (SatGas) Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan di bawah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said (2014-2016).

Sejak tahun 2018, Koaksi telah melakukan kampanye peningkatan kesadaran memperkenalkan transisi energi ke energi terbarukan yang berkelanjutan kepada khalayak luas, khususnya bagi anak muda berusia 18 hingga 30 tahun, melalui sudut pandang pengembangan lapangan kerja ramah lingkungan dan peluang untuk mempercepat proses tersebut

Ada beberapa peran dari Koaksi Indonesia diantaranya yaitu:

• Advokasi dengan menyediakan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.
• Kampanye dengan target anak muda baik langsung, melalui media sosial, dan pendekatan media.
• Kolaborasi dengan membangun simpul jejaring dan pembelajaran demi mendorong kerjasama untuk menciptakan ekosistem pengembangan energi terbarukan.

Eco Design Architect, sebuah Green Job dalam Pembangunan Kota.


Arsitek adalah sebuah profesi yang banyak diidam-idamkan oleh banyak orang termasuk aku sendiri. Namun, berdasarkan pengalaman pribadi, lapangan pekerjaan untuk arsitek dulu itu sangat jarang sekali. Oleh karena itu, banyak sekali lulusan Sarjana Arsitek yang tidak benar-benar bisa bekerja sesuai dengan ilmunya. Namun mereka malah bekerja di bidang lain meskipun melenceng jauh dari ilmu yang didapatkannya selama kuliah.

Menjadi Arsitek tak hanya memikirkan bagaimana rancangan yang bagus, mewah, menarik dan estetik saja. Namun, arsitek yang baik juga mampu menciptakan keselarasan dengan lingkungan sekitarnya baik itu dengan manusianya sendiri, dengan alam bahkan dengan Tuhan yang menciptakan alam ini.

Menciptakan keselarasan rancangan desain dengan lingkungan menjadi perhatian utama terutama di jaman sekarang dimana banyak sekali bencana alam yang muncul di Indonesia akibat dari tidak selarasnya pembangunan dengan alam dan juga ulah manusia itu sendiri.

Adanya permasalahan lingkungan seperti banjir, pemanasan global, menumpuknya sampah plastik, banyaknya limbah-limbah, kualitas air dan udara yang mulai buruk, terbatasnya energi yang ada, dan masih banyak lagi permasalahan lingkungan yang timbul merupakan sebuah dampak akibat pembangunan kota dan campur tangan perbuatan manusia yang tidak memikirkan dampak berkelanjutan yang akan terjadi dan tidak tanggap terhadap lingkungan.

Sebagai negara beriklim tropis, dimana yang ada hanya musim hujan dan musim kemarau, seharusnya pembangunan yang terjadi di Indonesia ini adalah memikirkan bagaimana bangunan yang dibangun sesuai dengan lingkungan alam Indonesia itu sendiri. Bukan malah berkaca dengan negara lain yang justru memiliki 4 musim.

Contohnya kota Jakarta, dimana bangunan pencakar langit tumbuh dengan pesat, penggunaan kaca gedung yang berdampak terhadap radiasi panas terhadap lingkungan , penutupan lahan /perkerasan yang tak mampu menyerap air hujan, terbatasnya lahan hijau atau taman mengakibatkan banjir, dan kepadatan pemukiman dan bangunan yang mengurangi lahan hijau, kurangnya bukaan/ventilasi yang menyebabkan banyak penggunaan energi listrik dan permasalahan lainnya.

Sebenarnya konsep Eco Design Architect atau Green Building ini sudah diterapkan sejak lama yaitu sejak tahun 80-an. Para arsitek Indonesia yang berkiprah saat itu contohnya adalah Y.B Mangunwijaya, Heinz Frick, dan Eko Prawoto. Mereka tidak hanya mendesain bangunan sesuai dengan keinginan dan kepuasan sendiri namun juga memikirkan konsep keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.

Saat ini pemerintah mulai konsen dengan adanya konsep Green Building terhadap penataan kota-kota yang ada di Indonesia. Hal ini terus disosialisasikan dan diharapkan masyarakat ikut serta di dalamnya termasuk juga para Arsitek yang mempunyai peran besar dalam merancang pembangunan sebuah kota.

Salah satu contoh dari Green Jobs adalah Eco Design Architect, yang bisa dijadikan andalan profesi untuk anak muda ke depannya. Eco Design Architect adalah sebuah profesi Arsitek, bahwa dalam merancang mulai dari konsep hingga bangunan berdiri harus memikirkan dampaknya bagi manusia dan lingkungan namun tetap terlihat estetik dan nyaman. Termasuk interior dan juga landscapenya.

TENTANG GREEN BUILDING


Sustainable Design Architecture atau Green Building adalah sebuah pendekatan perencanaan bangunan yang berhubungan dengan energi, terutama dampaknya bagi lingkungan, sosial, masyarakat, serta ekonomi. Dengan Green Building Design bisa meminimalisir adanya pengaruh-pengaruh yang membahayakan kesehatan manusia serta lingkungannya. Dalam artian menciptakan design yang ramah lingkungan, alami, dan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan atau Green Building harus memenuhi aspek sebagai berikut:

1. Sesuai dan selaras dengan lingkungan.

Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai karakter daerahnya yang berbeda-beda tentunya dalam melakukan pembangunan juga diharapkan sesuai dengan karakter daerahnya masing-masing. Misalnya struktur tanahnya, kondisi lahannya, kelerengan tanah, Koefisien Dasar bangunan (KDB), bentang alamnya dan lainnya. Yang diutamakan dalam pembangunan green building adalah kearifan lokal terhadap daerah yang dibangun serta hemat energi.

Perancangan bangunan green building harus mampu memperhatikan arah sinar matahari, arah bangunan dan juga orientasi bangunan sehingga menciptakan bangunan yang nyaman, sejuk dan betah untuk ditempati. Adanya pertukaran udara yang baik dengan mempertimbangkan desain dari bukaan jendeala dan ventilasi,

Jika keselarasan terhadap lingkungan ini tidak diperhatikan maka akan banyak dampak-dampak buruk terhadap bangunan seperti banjir dan longsor.

2. Tersedianya lahan hijau yang seimbang dengan lahan terbangun

Indonesia ini sangat kaya dengan alam hijaunya. Hampir sebagian besar wilayah di Indonesia ini terbentang lahan hijau yang luas. Kebutuhan lahan hijau dalam pembangunan ini sangat penting sekali sebagai penyeimbang alam terhadap adanya pembangunan.

Pembangunan sebuah kota di Indonesia tetap harus memikirkan kesatuan interaksi antara manusia dan lingkungannya. Itulah mengapa, negara Indonesia yang beriklim tropis ini butuh lahan hijau yang banyak supaya mampu menyerap sinar matahari yang sangat panas saat musim kemarau dan menyerap air hujan yang mengalir deras saat musin penghujan.

Adanya lahan hijau bisa meningkatkan atmosfer perkotaan kita, menyegarkan udara, menurunkan suhu kota, menyapu debu permukaan kota, mengurangi polusi udara, dan meredam kebisingan. Yang dimaksud Lahan hijau adalah lahan yang luas terbentang tanpa adanya bangunan yang terbangun, namun diisi dengan tanaman-tnaman hijau mulai dari tanaman kecil maupun besar. Seperti kita ketahui, bahwa menurut penelitian Geralks, setiap 1 hektar ruang terbuka hijau kota dapat menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk konsumsi 1.500 orang/ hari. Bayangkan kalau kebutuhan oksigen terpenuhi dengan cukup oleh manusia, maka kualitas hidup manusia akan lebih baik dan terjaga.

Seandainya lahan hijau di Indonesia ini sangat minim, pasti kita akan enggan atau malas untuk berjalan di trotoar, kemana-mana selalu berkendaraan di bawah atap mobil, jika curah hujan tinggi akan terjadi genangan atau banjir karena kurangnya terserap oleh tanah dan tanaman dan lainnya.

3. Tersedianya sistem transportasi massal yang terintegrasi


Semakin majunya suatu negara, dipastikan akan semakin maju pembangunan dan transportasinya. Semakin majunya transportasi pastinya akan berdampak terhadap kualitas lingkungan di sekitarnya. Makin banyak kendaraan bermotor baik beroda dua atau empat yang memenuhi jalanan dimana kendaraan tersebut adalah penghasil kebisingan suara, polusi udara, penghasil panas dan juga CO2. Semakin banyak kendaraan yang digunakan oleh manusia akan semakin banyak konsumsi energi yang digunakan, bahkan kemacetan dimana-mana.

Pembangunan green building, adalah pembangunan yang mampu mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan adanya transportasi massal yang saling berintegrasi. Ini adalah salah satu bentuk dari terciptanya smart city. Berintegrasi maksudnya transportasi yang satu dengan yang lain bisa sangat menyatu, menerus, dan memiliki akses yang sangat luas bahkan bisa menembus kawasan-kawasan permukiman yang satu dengan yang lain. Dengan adanya integrasi dan saling keterhubungan antara transportasi satu dengan yang lainnya dengan mudah maka akan menghemat energi yang dikeluarkan.

Tak hanya transportasi massal saja, transportasi pribadi seperti sepeda juga perlu digalakkan lagi, jalurnya pun harus terintegrasi dan aman untuk mereka tanpa khawatir saat berjalan di jalan raya.

4. Adanya peran masyarakat terhadap pembangunan dan lingkungan


Peran masyarakat adalah hal terpenting dalam sebuah pembangunan green building. Jika sebuah kota sudah terkonsep green building tanpa diikuti oleh peran masyarakat, maka mustahil green building berjalan dengan baik dan memuaskan.

Peran masyarakat yaitu tetap bisa menyelaraskan perilakunya dengan lingkungan. Sebagai arsitek, para anak muda juga harus memperhatikan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun. Apakah sudah sesuai dengan konsep lingkungan yang ada, material yang hemat energi dan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan.


Kontribusi anak muda sebagai Eco design Architect dalam pembangunan

Eco Design Architect merupakan sebuah profesi arsitek dimana dalam membuat desain hingga mengembangkannya menjadi bangunan bertujuan untuk meningkatkan kinerja ramah lingkungan yang dihasilkan dari produk tersebut.

Sebagai lulusan arsitek, aku tentunya juga memikirkan bagaimana mendesain bangunan terutama rumah sepaya bisa ramah lingkungan. Selama ini setiap kali ada proyek untuk mendesain bangunan hal-hal yang aku pikirkan adalah:

1. Kebutuhan lahan hijau dan lahan terbangunan dengan perbandingan 40:60. Jika mendesain bangunan di lahan yang luas memang cukup mudah untuk menyeimbangkan lahan hijau dan terbangun. Namun utnuk lahan yang sempit, harus memberikan saran dan kesadaran kepada klien supaya tetap memberikan ruang lahannya untuk lahan hijau, namun tetap menyesuaikan kebutuhan ruangnya.
Kebutuhan bukaan dan ventilasi yang cukup sehingga sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah sehingga pada siang hari tidak perlu penggunaan lampu yang berlebihan. Untuk lahan yang luas, mendesain bangunan dengan banyak ventilasi dan bukaan ini sangat mudah. Biasanya dalam mendesain semua sisi atau sudut rumah selalu aku tambahkan bukan-bukaan, sehingga sinar matahari dan angin bisa masuk dengan mudah.

Namun untuk lahan yang sempit, apalagi di tembok kiri dan kanan bangunan berbatasan dengan bangunan lain, harus disiasati dengan baik, bukaan tetap direncanakan dengan matang, jika perlu untuk atap diberi plafon atau atap kaca sehingga sinar matahari bisa masuk ke dalam dan ruangan tidak menjadi gelap. Peletakan ruang-ruang juga disesuaikan dengan fungsinya sehingga tidak menimbulkan pengap dan gelap. tidak memerlukan listrik berupa lampu pada siang hari.

2. Pembuatan biopori-biopori di sekita bangunan sehingga air hujan terserap dengan baik. Biopori merupakan sebuah teknologi alternatif dan sederhana yang berfungsi untuk penyerapan air hujan selain dengan sumur resapan. Biopori ini berupa lubang silindris berdiameter 10 cm yang dibuat vertikal ke dalam tanah dan berupa lubang-lubang kecil yang terbentuk karena aktivitas organisme. Fungsi dari biopori yaitu untuk mencegah banjir, memperbanyak cadangan air tanah, dan mengurangi sampah buangan. 

sumber:ecoinventos.com


3. Penerapan urban farming di rumah-rumah. Dalam mendesain bangunan, tentu saja, landcape lahan tetap mejadi perhatian. Landscape ini adalah lahan luar yang digunakan untuk taman. Saat mendesain, pastinya aku menyarankan supaya diberi tanaman-tanaman yang cocok baik itu tanaman hias maupun tanaman pangan. Jika klien mampu menerapkan penanaman lahan dengan tanaman pangan, maka konsep urban farming sudah tercapai dengan baik.
sumber:inhabitat.com

4. Penerapan roof garden dan vertical garden pada rumah dengan lahan terbatas. Rumah-rumah yang ada di kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Sebagian besar adalah rumah dengan lahan padat dan terbatas. Bahkan untuk meluasngkan lahan hijau saja terasa sulit, karena lahan yang sempit serta kebutuhan ruang yang banyak. Maka perlu diterapkan vertical garden, dimana atap rumah dibuat roof top dan difungsikan sebagai lahan terbangun untuk menanam tanaman-tanaman.

sumber:countryliving.com


5. Penerapan roof garden juga bisa dilakukan diatas garasi atau diatas carport. Dengan adanya roof graden, bisa meningkatkan kualitas lingkungan rumah menajdi nyaman, segar dan sejuk. Hobi berkebun pun bisa dijalankan dengan keterbatasn lahan yang ada. Selain tu pemanfaatn lahan yang tepat bisa memperindah bangunan.
sumber: houseandgarden.co.uk



6. Menggunakan material lokal saat membangun sebagai salah satu langakah eco design Architect sehingga bisa mengurangi jejak karbon. Pengguannaan material local menjadi salah satu pemanfaatan bahan-bahan alam yang ada sehingga bisa lebih hemat dan ramah lingkungan.

7. Penggunaan material-material bekas yang didaur ulang kembali terutama untuk interior bangunan. Misal penggunaan botol yang didesain Kembali menjadi dinding bangunan, penggunaan kayu yang didesain ulang menjadi perkakas rumah dan masih banyak lagi sehingga mengurangi sampah-sampah bahan bnagunan.

Kesimpulan

Ke depannya, profesi-profesi yang termasuk ke dalam Green Jobs, adalah sebuah profesi yang paling banyak dicari oleh para Start Up karena profesi tersebut mulai memikirkan dampaknya terhadap lingkungan sehingga lingkungan menjadi lebih baik dan nyaman. Bagi anak muda jaman sekarang, sebaiknya lebih banyak memperdalam ilmu-ilmu yang termasuk dalam green job, sebagai contohnya adalah Eco Design Architect. 

Generasi penerus sekarang ini memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan hidup generasi berikutnya terutama untuk pembangunan. Sudah saatnya kita sebagai anak muda memberikan kontribusi yang besar dengan menerapkan serta menjalankan rancangan kehidupan dengan hal-hal yang memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. 












Tidak ada komentar