Memanusiakan manusia dengan Komunitas Garis Hitam Project ( GHP)

Narapidana dan mantan narapidana seringkali mengalami diskriminasi dan sudut pandang yang berbeda di dalam masyarakat kita. Mereka seringkali disebut sebagai penjahat dan aib bagi keluarga atau masyarakat. Bahkan sebutan mereka adalah sampah masyarakat.

Saat ini, keluarga dan masyarakat kita selalu menstigma negatif buat para narapidan dan mantan narapidanan. Tidak ada kata stigma positif. Karrna bagi masyarakat kita , orang yang sudah masuk penjara adalah orang-orang yang jahat dan sangat haram untuk didekati. Padahal sejatinya mereka sama hal dengan masyarakat kita yang lain. Derajat kita sama. Seharusnya mereka narapidanan dan mantan narapidana memiliki tempat yang sama di mata masyarakat dan juga memiliki derajat yang sama di mata Tuhan. Yang berbeda hanya status sosialnya saja.




Diskriminasi itulah yang membuat narapidana dan mantan narapidana seringkali mendapat perlakuan dikucilkan di masyarakat. Tidak ada rasa kemanusiaan yang benar-benar memanusiakan mereka. Sampah masyarakat, sebuah kata yang menyakitkan bukan. Terlepas apakah mereka memiliki kesalahan besar maupun kecil, mereka tetaplah manusia yang memiliki rasa dan perasaan.

Adalah seorang pemuda bernama Achmad Nur dari sulwesi Barat yang berjiwa sosial tinggi. Atas kesadaran dan rasa kemanusiaannnya di bangunlah Komunitas Garis Hitam Project (GHP). Melalui komunitas ini, Achmad Nur ingin menyalurkan kepedukiannya terhadap para npi dan mantan napi. Melakui komunitas ini juga, kita diajak untuk saling belajar dalam memanusiakan manusia yang sesuangguhnya. Komunitas ini dibentuk juga karena ada isu diskriminasi terhadap mantan narapidana perempuan atau warga binaan di Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Diskriminasi tersebut bisa menyudutkan dan merendahkan para napi, sehingga seringkali bisa mematahkan mental mereka dalam berkarya dan berbaur dengan masyarakat setelah bebas nanti.

Seperti apakah diskriminasi tersebut, diantaranya seperti:

1. Susah untuk mendapatkan pekerjaan di dalam masyarakat

2. Diasingkan dan dikucilkan oleh keluarga sendiri dan masyarakat.

3. Mendapat hinaan dan gunjingan dari masyarakat.

4. Susah mendapat kepercayaan dari masyarakat.

5. Susah berbaur dengan masyarakat.

Betapa sedihnya menjadi mantan napi ketika mereka keluar dari penjara dan berbaur dengan masyarakat. Sisi negatiflah yang selalu dihadapi oleh mereka. Terutama untuk emndapatkan pekerjaan. Padahal tidak sekua mantan napi itu akan berbuat kejahatan yang sama sebelum di penjara. Bahkan banyak juga yang bertobat dan menjadi orang baik. Tergantung dari niat dari diri-sendiri. Itulah yang menjadi beban mental para napi tersebut. Karena ternyata susah bertahan hidup di tengah masyarakat saat sudah bebasapalagi mendapat predikat mantan napi. Karena penilaian dan penerimaan masyarakat terhadap mereka masih susah. Seringkali mereka malah ingin kembali ke Lapas lagi karena di tengah masyarakat tidak ada penerimaan dari mereka. Tidak.bisa membayangkan hal itu terjadi. Inilah yang menjadi penggerak bagi Achmad Nur untuk memperhatikan kehidupan para mantan napi.

Achmad Nur membangun Komunitas Garis Hitam Project (GHP) ini bertujuan demi untuk memperjuangkan Narapidana dan Mantan Narapida Perempuan agar bisa mendapatkan hak kesetaraannya yaitu dengan membangun model bisnis sosial (sosialpreneur). Caranya memberdayakan Para Napi Perempuan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mamuju, Sulawesi Barat.

Program tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan kewirausahaan bagi Para Napi dan Mantan Napi Perempuan yanb ada di Lapas.

GHP melakukan penyalurkan paket sembako dari Astra Internasional kepada 50 KK Narapidana dan Mantan Narapidana Perempuan. Jumlahnya adalah sebesar Rp. 9.575.000. Aktivitas tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Mamuju dan Gubernur Sulawesi Barat, serta BUMN. Sampai akhirnya dukungan tersebut membuat komunitas GHP memperoleh bantuan alat-alat produksi pembuat roti, pemanggang roti, serta mesin jahit dari para stakeholder. Bantuan-bantuan tersebut tentunya difungsikan untuk memberikan pelatihan kepada para napi dan mantan napi.

Dari Komunitas Garis Hitam Project yang dibangun Achmad Nur ini, kita banyak belajar bagaimana caranya memanusiakan manusia. Memaafkan mereka, menerima mereka, serta merangkul kembali mereka dengan uluran tangan untuk kembali menjalani hidup dengan normal.

Tidak ada komentar