Petani di daerah itu kebanyakan tidak memiliki basic ilmu yang mumpuni dalam mengembangkan usaha mereka di bidang pertanian, termasuk dalam memasarkan hasil pertanian mereka. Yang ada dalam pikiran mereka yang penting terjual dan laku saja. Padahal dengan adanya teknologi yang canggih saat ini, petani bisa berkembang dan hasil pertaniannya bisa terjual lebih layak dan bahkan bisa sampai menjangkau ke luar kota dan pulau.
Ada beberapa kendala yang biasanya dihadapi petani dalam menghadapi teknologi , seperti:
1. Biaya. Biaya yang dibutuhkan untuk perangkat dan infrastuktur teknologi pertanian yang dibutuhkan oleh petani harganya cukup mahal. Dengan harga yang mahal sangat sulit dijangkau baik oleh petani kecil maupun menengah.
2. Keterampilan. Sebagian besar petani di Indonesia ini keterampilan yang dimilikinya sangat sedikit. Bahkan edukasi, pelatihan dan sosialisasi tentang teknologi dan keterampilan pun jarang ada di daerah mereka.
3. Akses pasar. Untuk memasarkan hasil pertanian mereka biasanya hanya yang terdekat atau daerah terdekat saja. Untuk menjangkau akses yang lebih luas , mereka belum menguasai.
4. Pengelolaan data. Petani masih memilki keterbatasan dalam pengelolaan data. Bahkan mereka belum memahami bagaimana pengelolaan data harus dilakukan.
5. Persaingan. Ketatnya persaingan makin melemahkan petani dalam pemasaran produk pertaniannya. Sehingga petani yang tidak bisa menguasai teknologi akan mudah tidak berkembang.
Latar belakang dibentuknya Platform Pasarbumi
Sebagai seorang sarjana Teknologi, Abdul Talib yang merupakan lulusan Universitas Halu Oleo Kendari dengan jurusan Teknik Informatika merasa dirinya terpanggil untuk memberdayakan petani. Terutama untuk sayuran sehat. Platform yang digerakkan adalah Pasarbumi. Sebuah platform untuk petani yang bertujuan untuk memasarkan hasil bumi dari beberapa kelompok tani yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Beberapa daerah yang sudah mulai diterapkan program Pasarbumi ini diantaranya yaitu wilayah Pondidaha, kabupaten Konawe. Ada juga di daerah Buton Utara yang pemasarannya berupa beras merah. Nah beras merah ini sangat favorit dan paling banyak laku. Produk beras merah ini dikemas dalam satuan kilogram. Bahkan untuk daya tahannya cukup bertahan lama selama kemasannya tidak bocor. Beras merah sangat cocok untuk orang yang mempunyai program sehat dan diet.
sumber linkeldin Abdul Talib |
Sebelum menelurkan gebrakan platform Pasarbumi ini, Abdul Talib dalam memasarkan produk sayuran segar yaitu dengan cara offline. Abdul Talib mengantarkan sendiri produk-produk pesanan yang dipesan oleh konsumen. Saat itu Beliau mempekerjakan karyawan bagian pengantaran sebanyak 2 orang. Mereka mengantar pesanan dari rumah ke rumah menggunakan motor Viar sebanyak 3 buah motor. Satu buah motor ditempatkan di Pondidahan dan dua motor lainnya ditempatkan di Kendari. Hal tersebut berjalan sejak pandemi Covid 19 belum melanda.
sumber https://rizkykurniarahman.com/ |
Di awal pembuatan platform ini, Abdul Talib bekerja dengan timnya yang berjumlah 15 orang dalam mengembangkan website dan aplikasi android di playstore. Mereka dibagi-bagi tugas dalam pekerjaannya. Ada yang bertugas di bagian legal dan keuangan. Pada awalnya Pasarbumi ini menyasar 4 hal yaitu pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Tetapi untuk menyasar 4 hal tersebut rasanya sangat mustahil dan tidak akan tertangani. Jadi Abdul Talib akhirnya hanya berfokus di bidang pertanian saja terutama untuk sayuran sehat. Sejak membangun platform Pasarbumi ini, dua buah motor Viar yang ada di parkir di kantor LSM Sintesa yang berlokasi di Gunung Meluhu, Kendari.
Sumber Facebook Pasarbumi |
Pada websitenya Pasarbumi.id , menggunakan teknologi Framework Codeigniter dengan bahasa pemrograman PHP. Untuk di aplikasi mobilenya teknologi yang digunakan adalah Framework Flutter dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart dan API.
Untuk penyediaan sayuran sehat, Pasarbumi tidak bekerja sendiri dalam pelaksanaannya, tetapi juga dibantu oleh masyarakat sekitar Kendari dan menggandeng LSM yang bernama Bina Potensi Desa ( Sintesa) yang berdiri sejak tahun 1991 sampai dengan sekarang.
Sosialisasi dengan LSM (sumber https://rizkykurniarahman.com/) |
Produk-produk Pasarbumi tersebut sudah dikemas sedemikian rupa dan siap dipasarkan. Sayuran yang dipasarkan tidak termasuk sayuran organik, karena dalam menghasilkan sayuran organik, harus mengukur PH air yang sesuai dan butuh perhitungan yang mendalam. Tetapi insyaallah ke depannya Abdul Talib akan memasarkan juga sayuran organik secara bertahap.
Abdul Talib sering mengikuti beberapa event yang bertema teknologi termasuk mengikuti 1000 Startup Digital Indonesia yang berlokasi di Makasar dan juga The Next Dev Telkomsel. Namun untuk perkembangan dan kemajuan Pasarbumi ini, tidak menutup kemungkinan, Abdul Talib menerima saran dan kritik dari berbagai pihak. Semuanya akan dipertimbangkan dan jika cocok akan diikuti sarannya. Berhubung Abdul Talib dan rekannya berlatar belakang IT, jadi dalam pengembangan Startup Pasarbumi ini tidak bisa scale up. Ada yang menyarankan supaya lebih bagus dan baik lagi, Abdul Talib harus merekrut juga CEO Pasarbumi yang memang berkompeten di bidang pertanian.
Produk HAsi PAsarbumi (sumber facebook Pasarbumi) |
Sampai akhirnya, Abdul Talib bekerjasama dengan LSM Sintesa yang memang fokus bergerak di bidang pertanian. LSM Sintesa ini juga bergerak di bidang kesehatan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, perikanan, air bersih, demokratisasi dan juga kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan Pasarbumi
Dalam menjalankan platform Pasarbumi ini tidak serta merta berjalan dengan mulus dan lancar. Setiap gebrakan pasti akan ada tantangannya. Tantangan terebut perlu ditangani dengan baik sehingga tidak mengganggu sistem yang sudah berjalan di Pasarbumi. Beberapa tantangan yang ada adalah:
1. Tantangan dari para petani. Setiap petani panen, hasil panennya harus segera diambil dengan cepat oleh Abdul Talib karena kalau tidak cepat diambil, nantinya hasil panen tersebut akan dijual oleh petani dengan harga yang dimainkan oleh pembeli. Harga yang diberikan oleh pembeli secara suka-suka. Terkadang pembeli itu membeli dengan harga murah, sehingga merugikan petani. Bahkan Abdul Talib seringkali disebut sebagai pengepul berbasis modern yang menampung hasil panen para petani lebih cepat daripada lainnya. Hal tersebut dianggap menjadi sebuah persaingan bagi mereka.
2. Tantangan lainnya dimana sayuran sehat yang di panen tidak diminati oleh pembeli. Karena disebut sayur sehat biasanya pembeli belum sadar akan kesehatan. Sayur sehat yang ada biasanya dikhususkan untuk orang yang sadar akan kesehatan, doyan sayur dan untuk diet. Pada umumnya pembeli yang membeli sayuran itu ya untuk bahan memasak di rumah, untuk bahan warung makan. Jadi sayuran sehat nggak cocok dengan mereka. Selain itu sayuran sehat itu tidak tahan lama dan gampang busuk. Jadi setelah membeli harus segera dieksekusi untuk dimasak atau dimakan. Sayuran sehat hanya bertahan 3 hari saja di kulkas dan cepat membusuk seperti contohnya sayur sawi.
Padahal kita ketahui bahwa sayuran yang awetnya lama itu biasanya memakai pengawet tertentu sehingga sayuran itu tahan lama dan tidak mudah busuk. Beda dengan sayuran sehat Pasarbumi yang tidak memakai pengawet atau bahan-bahan kimia tertentu.
3. Tantangan lainnya yaitu platform Pasarbumi ini masih dalam tahap pengembangan. Belum sepenuhnya sempurna dan masih belum meluas penggunaannya. Pada saat itu Abdul mengatakan bahwa platformnya masih belum Grand Launching.
Itulah beberapa tantangan yang dihadapi oleh Abdul Talib dalam mengembangkan Pasarbumi di Sulawesi Tenggara. Meskipun platform Pasarbumi yang dibentuknya sudah cukup dikenal dan diketahui oleh orang banyak, namun Abdul tidak mengganggap bahwa platformnya adalah satu-satunya pionir yang ada di situ. Karena jika ada orang yang bertanya mengenai kantor atau perusahaan berteknologi di bidang pertanian maka otomatis akan diarahkan ke Pasarbumi. Itulah yang membuat Pasarbumi jadi populer dan lebih dikenal orang.
Menerima Penghargaan SATU Indonesia Awards
Berkat inovasinya yang memberikan manfaat bagi para petani sayur, Abdul akhirnya mendapatkan apresiasi dari PT. Astra International Tbk berupa penghargaan SATU Indonesia Awards di bidang Pertanian. Sebagai pemuda yang telah memberikan sebuah inspirasi dan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat. Apa yang dilakukan oleh Abdul yang telah berkontribusi positif untuk masyarakat sekitarnya sejalan dengan cita-cita PT Astra International Tbk untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.
Tentang PT Astra International Tbk
Menurut Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro bahwa “Melalui SATU Indonesia Awards kami berharap, pemuda pemudi Indonesia terus semangat bergerak dan tumbuh bersama untuk memberikan dampak positif yang lebih besar kepada pembangunan di daerahnya. Kami percaya, generasi muda memegang peranan penting dalam mempercepat pembangunan Indonesia."
PT Astra International Tbk merupakan salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 245 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung oleh lebih dari 190.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. PT Astra International Tbk mempunyai kerangka sustainability baru yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. PT Astra International Tbk berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
PT Astra International Tbk memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 565 pemuda Indonesia dari masing-masing bidang, terdiri dari 87 penerima tingkat nasional dan 478 penerima tingkat provinsi. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui 170 Kampung Berseri Astra dan 1.060 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Harapan-harapan untuk Pasarbumi dan Petani
Harapan ke depannya dengan adanya platform Pasarbumi ini yaitu para petani yang bekerja sama dengan LSM Sintesa bisa mandiri dalam mengelola dan memasarkan hasil pertaniannya sendiri. Contohnya petani bisa mengemas sendiri produk hasil panennya, sehingga tidak tergantung dengan yang lain. Petani juga bisa paham dalam memanen sayur yang benar. Harapan lainnya yaitu semoga dengan kerjasama antara petani, LSM dan Pasarbumi, petani-petani sayuran sehat bisa lebih sejahtera hidupnya dan lebih maju ke depannya. Berharap mereka sama berkembang dan maju secara bersamaan.
Referensi:
https://www.facebook.com/pasarbumi.id/
https://id.linkedin.com/in/abdultalib
https://rizkykurniarahman.com/
https://r2.astra.co.id/sustainability-reports/pdfs/AstraSR2022.pdf
Tidak ada komentar
Posting Komentar