Sosok pemuda dari Desa Sragi, Banyuwangi, yang penuh inovasi khususnya dibidang kesehatan dan teknologi yang mampu menghadirkan solusi bagi para peternak susu segar, agar susu segar hasil panennya tidak cepat basi bernama Hadi Apriliawan.
Hadi Apriliawan, penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2015
(sumber youtube SATU Indonesia Awards)
Pernah kan kita minum susu segar? Pasti ada diantara kalian sudah pernah ya. Yups, susu segar itu adalah susu yang langsung dipanen dari hewan kambing atau sapi tanpa melalui pengolahan pabrik terlebih dahulu dan langsung dikonsumsi oleh pembeli. Jadi rasanya susu yang masih terasa agak amis tapi menyehatkan dan menyegarkan sekali. Biasanya susu segar ini tidak bertahan lama ya, jadi mudah basi. Kalau sudah basi, maka tidak bagus untuk diminum lagi, karena mengandung bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit. Selain itu harga jual susu segar 1 liternya hanya Rp 4.000,- Rp.5.000 saja. Itupun dijualnya hanya ke KUD atau perusahaan yang ada di sekitar desa. Susu segar yang dijual ini hanya bertahan 3 hari saja di suhu ruangan.
Peternakan sapi di desa Hadi
(sumber Youtube KBR)
Karena alasan itulah, seorang Hadi Apriliawan, mencari cara bagaimana susu segar tersebut bisa bertahan lama sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat dengan lebih mudah tanpa harus dibuang jika ada sisanya. Dengan adanya susu yang cepat basi, otomatis akan banyak merugikan peternak.
Hadi Apriliawan adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga peternak sapi. Salah satu solusinya saat itu yaitu melakukan pasteurisasi pada susu segar yang dipanen dengan menciptakan alat pasteurisasi.
Pasteurisasi itu sendiri adalah proses untuk menghilangkan bakteri dan kuman produk makanan atau minuman dengan cara memanaskan makanan atau minuman baik itu kontainernya atau produknya secara langsung.
Untuk suhu pemanasan produknya yaitu tidak sampai 100 derajat celcius dan dilakukan dalam periode waktu tertentu. Mengenai suhu pemanasan dan waktu memanaskan setiap produk ini memiliki waktu yang cukup spesifik. Jadi setiap produk itu berbeda-beda.
Proses pasteurisasi ini tujuannya adalah membunuh kuman, bakteri, atau mikroorganisme lain yang bisa menyebabkan pembusukan dan membuat makanan atau minuman lebih cepat basi. Jadi intinya Pasteurisasi itu adalah menjaga produk makanan atau minuman bebas dari bakteri dan kuman penyebab penyakit.
Pemuda kelahiran 21 April 1989 ini pernah melakukan penelitian pda tahun 2007 saat dia masih menjadi mahasiswa di Fakultas Teknologi Pertanian, di Universitas Brawijaya melalui Program Kreatif Mahasiswa (PKM). Pada saat melakukan penelitian tersebut, Hadi menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE). Sebuah penemuan yang luar biasa bagi seorang pemuda seperti dia.
Hadi dan mesin kejut listrik buatannya
(sumber youtube SATU Indonesia Awards)
Berbagai metode telah dilakukan oleh Hadi untuk melahirkan sebuah mesin pasteurisasi yang sempurna. Hingga akhirnya Hadi berhasil mengembangkan dua jenis mesin Sulis yang memiliki kapasitas 20 liter serta 1,2 ton dan memiliki tegangan 50kV-100kV. Kedua jenis mesin tersebut Hadi hasilkan melalui CV Inovasiana Anak Negeri. Betapa membanggakan bahwa Mesin inovasi yang Hadi produksi ternyata laku terjual 50 unit mesin LE yang berkapasitas 20 liter dan 3 unit mesin LE yang berkapasitas 1,2 ton. Wow, sungguh luar biasa sekali ya.
Hadi dan Laboratorium pasteurisasi miliknya
(sumber youtube SATU Indonesia Awards)
Tidak hanya pembuatan mesin pasteurisasi saja, bahkan Hadi pun merambah penelitiannya hingga pembuatan keju dan yoghurt, yang keduanya masih terintegrasi dengan mesin LE buatannya tersebut.
Cara kerja mesin pasteurisasi ini yaitu dengan cara susu dipanasi pada suhu 50 derajat celcius,selanjutnya akan melalui proses kejut listrik yang bisa membunuh bakteri jahat yang terkandung dalam susu. contoh bakteri tersebut adalah bakteri E. Coli, Klebsiella, Shigella, Enterobacter, dan Staphylococcus Aureus. Meskipun demikian diproses dengan mesin pasteurisasi, kandungan nutrisi dan protein yang ada di dalam susu tidak akan hilang dan masih sangat tinggi sekitar 95 persen.
Hadi dan karyawannya
(sumber youtube SATU Indonesia Awards)
Jika susu segar diproses pasturisasi dengan metode kejut listrik maka akan menghasilkan susu perah yang bisa bertahan lebih lama hingga seminggu. Selain itu kandungan protein dan gizi yang terdapat dalam susu segar hasil perahan peternak tetap terjaga dengan baik.
Dari hasil penemuannya saat masih menjadi mahasiswa tersebut, mesin kejut listrik untuk susu segar kemudian dia terapkan untuk peternak sapi dan kambing di desanya. Adanya mesin kejut listrik sangat membantu para peternak sapi dan kambing. Mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dengan hasil susu pasteurisasi yang diproduksi daripada susu segar tanpa dipasteurisasi.
Dulunya para peternak hanya bergantung pada KUD (Koperasi Unit Desa) yang ada di daerahnya dalam menjual hasil susu segarnya. Namun kini para peternak tersebut beralih menjual susu pasteurisasi dalam kemasan. HAsil penjualannya bisa lebih bervariasi bahkan bisa dijual ke daerah-daerah lainnya. Jadi tidak tergantung pada KUD saja. dengan demikian, perekonomian para peternak di Desa Hadi berada menjadi lebih maju dan sejahtera daripada sebelumnya.
Hadi merintis PT MaxZer Solusi Steril pada tahun 2013 yaitu dengan memproduksi Sulis dan mengadakan pelatihan-pelatihan pasteurisasi pembuatan produk turunan susu kepada masyarakat. Hal tersebut dia lakukan demi memberdayakan masyarakat supaya lebih terampil dan produktif demi kesejahteraan mereka juga. Hadi melakukannya dengan tulus dan dalam hati yang terdalam.
Inovasi dari Hadi saat ini sudah berkembang sangat pesat. Bahkan Hadi sudah mempunyai pabrik bertingkat empat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pabrik yang mengantarkannya menjadi pengusaha sukses khususnya di bidang teknologi dan peternakan. Mesin hasil inovasinya menjadi awal cerita kesuksesannya saat itu.
Berkat kesuksesannya tersebut, tak heran jika Hadi menjadi salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards Astra Bidang Teknologi tahun 2016. SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.
Dalam SATU Indonesia Awards, untuk penerima apresiasi tingkat nasional akan mendapatkan dana pembinaan kegiatan sebesar Rp65.000.000 (enam puluh lima juta rupiah) serta pembinaan kegiatan. Nah, pada tahun 2024 ini, SATU Indonesia Awards sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-15. Tahun 2010 adalah tahun pertama kali dilaksanakan program apresiasi ini. Wah, sudah sangat lama ya. Dengan adanya apresiasi ini, bisa membangkitkan generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan berprestasi terutama dalam pembangunan bangsa di berbagai bidang.
Dari semua perjalanan yang dilalui oleh Hadi dalam mengembangkan mesin pasteurisasi, tentunya tak lepas dari kendala dan hambatan yang dialaminya. Salah satunya yaitu pernah ditipu oleh investor sampai dengan ratusan juta rupiah. Hal tersebut membuat Hadi jatuh dan terjungkal. Namun, berkat doa Ibu dan keluarganya, Hadi bisa melalui dan melewati semua tantanagand an hambatan tersebut. Hingga akhirnya dia mendapatkan buah manis di akhir cerita sampai menjadi salah satu peraih SATU Indonesia Awards dari PT. Astra International Tbk.
Referensi:
kompas.id
https://www.gramedia.com/literasi/pasteurisasi
Youtube SATU Indonesia Awards
Tidak ada komentar
Posting Komentar