Proses Kreatif Menciptakan Konten Menarik Versi Saya

Menulis dan ngeblog sudah menjadi bagian hidupku. Tidak hanya sebagai hobi, menulis juga bisa memberikan sebuah penghasilan yang cukup walaupun hanya sekedar untuk membeli beras. Itu sih bagi saya ya. Karena pasti kecukupan kita masing-masing berbeda. Berbicara tentang menulis pasti membutuhkan sebuah ide yang muncul dari otak kita. Dari situlah akhirmya kita bisa membuat sebuah tulisan dengan konten yang menarik.

Menulis dan ngeblog pastinya membutuhkan sebuah perangkat canggih seperti notebook yang mampu membantu aktivitas kita dalam segala hal. Apalagi di jaman sekarang, notebook makin lama mampu menjawab kebutuhan kita dan selalu mengalami pembaharuan. Saya masih ingat sewaktu kuliah dulu, mencari sebuah notebook harus sudah berbasis intel core karena saat itu intel berprosesor canggih mempunyai kecepatan yang oke punya untuk membaca sinyal dan data serta menyimpan data dalam jumlah yang besar. Nah, bagi saya intel core memang menjadi pilihan yang tepat, apalagi kalau notebook yang saya punya sudah berbasis Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor. Mengapa sih harus intel core? Nanti akan saya jelaskan.

Cara Mendapatkan Ide Tulisan

Kembali berbicara tentang menulis dan blog. Menulis bukan hanya sekedar menulis. Menulis juga membutuhkan berpikir dan mencari ide. Nah ide yang ada di otak inilah yang harus dikeluarkan supaya maksud tulisan yang ingin disampaikan bisa menarik.

Pagi itu saya duduk terdiam di teras. Termenung sambil memegang kertas dan bolpoin. Mata fokus pada satu titik tapi pikiran melayang dan berputar-putar mencari sebuah ide. Cukup lama juga saya termenung kala itu. Tiba-tiba suami saya menegur. Saya terhentak dan sedikit kaget.

"Bunda, dari tadi diam saja sih. Mikirin apa? Ayah panggil-panggil gak dijawab. Emangnya ada apa?"

"Duh ayah, gimana nih? Sambil merengek dan hampir mengeluarkan air mata."

"Gimana apanya?" Tanya ayah balik.

"Aku kan mau ikutan lomba blog Asus nih, tapi sampai sekarang kok belum ada ide ya? Aku dah bolak-balik merenung. Tetep aja tuh ide gak muncul-muncul. Bantuin cari ide dong?"

"Waduh... coba deh shalat tahajud dulu sana. Ayah juga gak tahu mau ngasih ide apa."

"Hah, shalat tahajud? Cuma bikin ide tulisan aja pake shalat tahajud? Kayak minta rezeki aja."

"Eh, jangan salah. Memangnya kamu shalat tahajud cuma mau minta rejeki saja? Minta jalan keluar juga bisa. Apalagi kalau ikutan lomba. Siapa tahu idemu berkah dan kamu menang. Sudah jangan banyak protes. Minta sama Allah sana supaya kamu diberi ide yang cemerlang."

"Hehe. Iya ya bener juga. Nanti aku mau shalat tahajud ah. Tapi doain aku juga ya supaya cepet dapat idenya."

Sedikit percakapan saya dan suami ketika sebuah ide tulisan yang ingin saya tulis sudah mentok dan belum muncul juga di permukaan.  Tak hanya sekali dua kali saja hal itu terjadi. Bahkan seringkali terjadi. Saya selalu melakukan hal yang sama agar mendapat ide cemerlang.  Karena mencari ide itu susahnya minta ampun. Kalau ide melintas sangat cepat berarti berkah dan keberuntungan bagi saya sendiri. Pantas saja bisnis yang menghasilkan ide kreatif itu sangat mahal harganya. Begitu juga dengan tulisan blog yang kita buat. Apa yang kita tulis adalah hasil pemikiran kita yang berbeda dengan orang lain. Ide itu mahal lo. Kalau ternyata ide tulisan yang sudah kita posting dicopas sama orang lain tanpa menggunakan sumber, duh betapa sakitnya ya. Jangan remehkan ide seseorang sejelek atau seaneh apapun itu. Menghargai lebih baik daripada meremehkan.

Ketika menulis ide memang hal yang terpenting. Kalau saya tidak tahu apa yang mau dituliskan otomatis tidak akan muncul sebuah tulisan. Ide itu penting demi menghasilkan karya tulisan yang berkompeten dengan konten yang menarik.



Ada beberapa langkah yang saya lakukan ketika mencari sebuah ide tulisan:

 1.  Memahami tema tulisan. 

Hal ini sangat penting supaya apa yang akan saya tuliskan benar-benar sesuai dengan tema. Jangan sampai melenceng dan tidak tepat sasaran. Memahami sebuah tema tulisan itu butuh kecermatan juga. Pahami satu persatu kata yang dituliskan dalam tema itu. Diusahakan tema yang ingin saya tulis adalah tema yang benar-benar saya pahami. Kalau tema sudah saya pahami. Otomatis tulisan akan mengalir dan tidak mentok. Tapi kalau saya memaksakan diri menulis tema yang tidak saya kuasai, maka yang muncul adalah tulisan yang keluar dari tema. Pastinya nanti akan asal-asalan dan seadanya saja. 

 2. Mencari ide tulisan.

Nah mencari ide tulisan ini adalah sesuatu hal yang lumayan sulit. Terkadang ide itu muncul tiba-tiba terkadang lama sekali datangnya. Kalau muncul tiba-tiba saya selalu langsung menuliskannya di handphone. Karena memang handphone ini adalah perangkat yang mudah dan praktis. Saya tinggal menuliskannya di beberapa aplikasi seperti Writer atau Memo atau Polaris Office. Setiap ide tulisan selalu saya buatkan file yang berbeda. Jadi saya tak perlu repot-repot membuka laptop yang ukurannya lumayan gede hanya untuk menuliskan ide. 

Tapi tidak menutup kemungkinan laptop atau notebook juga menjadi alat yang saya butuhkan ketika mencari ide. Karena perangkat ini banyak sekali perannya bagi saya yang seorang blogger dan pekerjaan multitasking lainnya. 

Saya seringkali mendapat ide ketika melakukan beberapa hal misalnya nih ketika tiduran sambil nonton TV, ketika sedang bekerja saya berhenti sebentar untuk menulis ide tersebut, ketika mengobrol dengan suami, ketika di angkutan umum, ketika memasak, ketika mencuci atau pun ketika sedang membuat craft. Dalam segala situasi bisa jadi ide tuh muncul tiba-tiba. Maka dari itu harus cepat dicatat supaya tidak lupa lagi. 

Saat ide tidak muncul-muncul dan susah sekali mendapatkannya saya segera berdoa kepada Tuhan supaya diberi ide cemerlang dengan cara sholat tahajud. Bukan sesuatu yang lebay sih, tapi dengan meminta seperti ini artinya supaya tulisan saya idenya lebih bermanfaat dan menarik. Terkadang pula saya meminta ide pada suami. Seringkali juga membaca tulisan orang lain yang sudah publish sebagai gambaran bukan untuk di copas. 

 3. Membuat kerangka tulisan.

Kalau ide sudah ada, saya langsung membuat kerangka tulisan. Apa saja yang ingin saya tuliskan. Misalnya nih, Paragraf awal, tengah dan akhir nanti mau membahas apa. Selain itu dibuat juga per sub-bab. Saya seringkali membuat paragraf pembuka, isi dan penutup. Di bagian penutup saya tambahkan kesimpulan. 

 4. Mencari referensi tulisan

Membuat tulisan juga butuh referensi yang banyak lo. Referensi bisa didapatkan di buku, artikel, majalah, koran dan internet. Saya sendiri seringkali mendapatkan ide-ide tulisan dengan mencari-cari referensi dari internet karena mendapatkannya lebih cepat dan mudah. Tinggal membuka HP atau notebook yang terhubung dengan internet dan ketikkan kata kunci yang ingin kita dapatkan di google. Banyak-banyaklah membaca supaya ilmu dan kosakata kita bertambah sehingga tulisan menjadi lebih berwarna. Gampang bukan. Tapi perlu diingat jangan sampai kita copy paste tulisan orang lain, karena hal itu merupakan sebuah pelanggaran. Bolehlah ide kita sama tapi isi tulisan harus berbeda. Setiap tulisan seseorang pasti memiliki ciri khas tersendiri. Saat menuliskan atau mengutip tulisan dari internet atau tulisan orang lain usahakan juga cantumkan sumber tulisannya supaya tidak dikira copy paste ya.

Di saat bosan mencari ide, saya coba-coba membuka google di notebook untuk mencari referensi. Kalau mencari referensi di notebook itu terlihat lebih puas dengan layar yang lebar. Apalagi menunya bisa di new tab. Sedangkan kalau di HP selain layar kecil juga tidak bisa membuka beberapa menu google sekaligus. Maka dari itu notebook yang mumpuni untuk membantu saya mencari ide itu harus benar-benar perangkat yang multitasking dalam segala hal. Seperti Notebook stylish dengan produk mutakhir yaitu ASUSPRO P2430U. Berhubung saya tuh mempunyai pekerjaan yang multitasking, ya kerja kantoran, ibu rumah tangga, crafter dan blogger juga, notebook ini cocok banget untuk saya. Apalagi saya mempunyai aktivitas yang padat dan seringkali mencari ide dan referensi sebuah pekerjaan itu lebih banyak menggunakan notebook. Jadi notebook ini sepertinya sangat pas untuk saya punyai. Apalagi laptop yang saya punya umurnya sudah 10 tahun dan mulai tak mampu diajak kerja sama lagi.

Langkah-langkah Membuat Sebuah Tulisan



Ketika ide sudah didapat barulah saya menulis dengan langkah langkah sebagai berikut:

1. Membuat judul.

Ketika membuat judul pastinya dari ide yang saya dapat. Tapi kalau saya sendiri nih, seringkali membuat judul belakangan. Artinya tulisan diuraikan terlebih dahulu baru judulnya menyusul. Anti mainstream yah. Tapi ya begitu itu yang sering saya lakukan. Judulnya dibuat belakangan. Soalnya biasanya nih kalau judul dibuat dahulu seringnya malah isi tulisan kepleset dan jauh dari judul yang saya buat. Kalau kayak begini, bagaimana dong. Berarti suka-suka saya aja ya bagaimana nulisnya. 

Kalau untuk judul saya lebih suka menulis yang gak terlalu panjang supaya gampang diingat. Tapi ada juga sih judul yang panjang itupun hanya beberapa. Judul juga harus menarik dan membuat penasaran orang yang akan membacanya. Diusahakan judul mencantumkan keyword yang gampang dicari dan terindeks google.

 2.  Membuat isi tulisan

Nah, membuat isi tulisan ini memang gampang-gampang susah. Kalau ide sudah muncul ke permukaan dan kerangka dibuat, langsung deh tinggal menguraikannya panjang lebar. Kalau saya sih biasanya suka malas untuk mulai menulis. Tapi kalau sudah terbenam dalam kenikmatan menulis kata-kata, baru deh gak bisa berhenti nulisnya. Saya sih selalu menuliskan apa yang muncul dipikiran saya tanpa harus mengedit dulu. 

Saya tuh sukanya menulis dengan tulisan yang panjang, bisa lebih dari 1000 kata. Habis gimana ya, suka aja sih dengan tulisan panjang-panjang. Makanya saya suka lama kalau membuat satu tulisan supaya lebih sempurna dan lengkap. Bukan idealis sih tapi sekedar hobi saja membuat tulisan panjang-panjang. Mudah-mudahan yang baca gak lieur ya bacanya.

Kalau membuat tulisan, seringnya di sela-sela jam kerja alias ketika kerjaan sudah selesai, dan baru melanjutkan ketika ada di rumah. Saya bisa berjam-jam duduk di depan laptop untuk menyelesaikan tulisan bahkan sampai lupa waktu. Hehe. Jangan ditiru ya. Ini gak baik. 

Membuat tulisan jangan pernah lupa untuk memperhatikan EYD yang baik dan benar. Gunakan juga bahasa yang baik dan mudah dipahami, jangan pernah menggunakan bahasa alay karena bisa saja tulisan saya dibaca oleh semua kalangan. 

 3. Membuat ilustrasi foto

Tulisan tanpa foto/ilustrasi itu serasa garing. Bagaikan masakan tanpa garam. Jadi dalam setiap tulisan saya selalu mencantumkan gambar/ilustrasi yang saya buat sendiri. Untuk mencantumkan foto produk yang sudah saya punyai biasanya saya buat foto sendiri dengan properti foto yang ada supaya fotonya terlihat lebih cantik.  Seringkali saya beri watermark pada foto untuk menunjukkan bahwa foto itu milik saya sendiri. Kalau tidak punya produk sendiri, saya tinggal ambil di web yang menyediakan foto-foto seperti pixabay tapi tetap dong saya cantumkan sumbernya.

Oh ya, untuk mengedit foto saya selalu gunakan aplikasi-aplikasi yang ada di handphone, misalnya nih Snapseed, Phonto, Line camera, dan lainnya. Kalau di laptop saya sering menggunakan Photoshop, dan Corel. Menggunakan aplikasi grafis yang berat memang membutuhkan performa laptop yang oke punya, cepat dan kinerjanya tinggi. Nah untuk saya pribadi lebih berharap nantinya mempunyai notebook Asus tipe Asuspro P2430U karena performanya sangat cocok untuk membuat info grafis dalam mempercantik tulisan di blog. Apalagi performanya sudah menggunakan grafis Nvidia GeForce seri 900 yang dibuat berbasis arsitektur Maxwell. Sehingga ketika membuat sebuah info grafis akan lebih mudah dan lebih cepat. Performa inilah yang saya cari dari sebuah notebook dalam mendukung info grafis.

 4. Mengedit tulisan.

Setelah tulisan jadi baru saya lakukan koreksi dan edit tulisan. Satu-persatu huruf dan kata saya periksa agar tidak terjadi typo yang merupakan salah satu kesalahan dalam tulisan. Tak hanya sekali mengoreksi tulisan, bahkan sampai tiga kali saya bolak balik membaca tulisan saya sendiri. Kalau kurang pas kata-katanya langsung deh diubah.

Mengedit tulisan juga tetap memperhatikan kata serapan dan kata asing. Pokoknya sesuai dengan EYD deh. Tidak sia-sia kan dari SD sampai SMA belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena manfaatnya banyak banget lo bahkan terasa sampai sekarang ketika kita berkutik di dunia tulis-menulis. Ketepatan dan kebenaran sebuah tulisan menandakan bahwa orang tersebut teliti. 

 5. Mempublish tulisan.

Setelah kedua langkah diatas saya lakukan, berikutnya adalah mempublish tulisan. Tulisan yang sebelumnya saya buat di MS Words atau aplikasi tulisan yang sejenis, langsung saya copy paste ke blog saya sendiri. Edit-edit sedikit dan langsung menginsert gambar-gambar yang sudah dibuat. Mempublish tulisan juga harus menarik. Dengan menata size tulisan pada judul dan sub-bab supaya terlihat menarik.

 6. Sharing di medsos.

Mempunyai sebuah tulisan wajib hukumnya disharing di Medsos. Gak mau kan tulisannya cuma diem aja di blog tanpa ada yang baca? Wah kalau saya sih dipastikan di sharing dong baik di FB, IG, twitter, G+. Selain menambah jumlah pembaca juga untuk menaikkan page views, DA dan PA. Sapa tahu kalau traffiknya bagus, bisa dapat job tulisan deh. Menguntungkan ya?

 7.  Blogwalking.

Yuhu....inilah yang harus saya lakukan kalau sudah mempublish tulisan. Blogwalking itu pekerjaan yang iseng tapi menyenangkan. Disana saya tinggal membaca tulisan blogger yang lain dan meninggalkan jejak komentar. Nah hasilnya nanti mereka akan balik blogwalking ke tulisan kita. Lumayanlah ya untuk menambah page view, DA dan PA blog saya sendiri. Kalau gak pernah blogwalking mustahil deh tulisan kita akan dibaca orang. Betul tidak?

Perangkat Menulis Konten Kreatif



Perangkat yang wajib ada untuk menulis:

 1.  Handphone berkamera

Perangkat yang wajib ada untuk mendukung saya membuat tulisan adalah handphone berkamera. Mengapa? Ya, handphone ini alat yang praktis banget deh. Mau buat nulis bisa, mau posting blog saat itu juga bisa, bahkan mau foto-foto pun bisa kapan pun dan dimana pun berada. Dengan handphone saya tidak perlu membuka laptop dan berdiam diri lama di meja memandangi laptop tercinta. Justru dengan handphone saya bisa menulis di sela-sela pekerjaan kantor tanpa ketahuan yang lain. Upss jangan bilang siapa-siapa ya? Bahkan lagi tiduran atau lagi dalam perjalanan bisa dong saya pakai handphone. Kebetulan perangkat hp terbaik yang saya gunakan setiap kali menulis adalah Asus Zenfone 2 Laser. Apalagi ditambah kameranya yang oke punya. Perangkat handphone yang bagus turut mendukung terciptanya tulisan dengan konten yang menarik.


 2. Kertas/buku

Kertas/buku biasanya saya gunakan untuk mencorat-coret entah itu untuk membuat ide tulisan, membuat kerangka tulisan,  atau bahkan untuk mencatat deadline tulisan lomba. Saya selalu membawa alat ini kemana-mana dan selalu saya letakkan di dalam tas. Cukup menggunakan buku yang kecil seukuran post card saja supaya muat ketika dimasukkan ke dalam tas dan tidak terlalu berat membawanya.



 3. Aplikasi mengedit foto



Membuat tulisan dengan tambahan gambar yang menarik itu wajib supaya orang yang membaca tulisan kita tertarik untuk terus membacanya sampai akhir. Kalau saya cuma mencantumkan tulisan saja pasti dong orang akan bosan. Jangankan orang lain, saya saja kalau membaca sebuah tulisan tanpa ada gambarnya tuh rasanya malas banget untuk membacanya. Sebuah gambar pun harus mampu mewakili apa yang sudah kita tuliskan. Maka dari itu saya selalu mengedit sebuat gambar menggunakan aplikasi edit photo baik di Handphone maupun di Notebook. Aplikasi-aplikasi untuk info grafis ini harus wajib ada. 


 4. Modem/wifi



Mau menulis dan publish tulisan tentunya butuh dong jaringan internet. Berhubung saya gak punya wifi, modem pun jadi. Cukup beli paket yang murah meriah dengan kuota yang cukup banyak. Kekuatan sinyal internet ini penting banget lo, apalagi kalau harus mempublish tulisan untuk job maupun untuk lomba blog yang sudah mendekati waktu deadline. So lancar tidaknya jaringan internet itu penting banget untuk mendukung terciptanya tulisan yang berkualitas. 


 5. Laptop/notebook. 




Bukan Blogger namanya kalau tidak punya laptop/notebook. Perangkat ini juga wajib saya punya. Dengan laptop saya lebih leluasa menulis menggunakan layar yang lebar. Apalagi kalau harus membuat ilustrasi memakai Photoshop atau Corel. Maka dari itu, saya butuh banget laptop yang oke punya. Setelah dipertimbangkan dan disurvei lebih dalam, sepertinya saya lebih tertarik dengan ASUSPRO P2430U, Notebook Stylish dengan Teknologi Mutakhir untuk sang Profesional. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa mempunyai notebook keren ini untuk mendukung segala aktivitas. Mulai dari kerja kantoran, ibu rumah tangga, crafter dan blogger juga.




Mengapa sih saya harus memilih ASUSPRO P2430U?




 1.  Performanya yang tinggi

Beraktivitas multitasking dan menulis merupakan pekerjaan yang  membutuhkan notebook berperforma tinggi. Pekerjaan yang tak hentinya membutuhkan perangkat yang terbaik. Karena performanya yang tinggi saya tertarik dengan ASUSPRO P2430U yang menawarkan kehandalan, performa, mobilitas tinggi, dan dilengkapi dengan berbagai teknologi terbaru untuk mendukung aktivitas saya.


Penggunaan prosesor yang sudah memakai  Intel Core generasi ke-6 menghasilkan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Apalagi kalau sering menggunakan program-program grafis seperti photoshop, corel dan lainnya, notebook sangat penting bila sudah berbasis grafis Nvidia GeForce seri 900. Pastinya aktivitas saya  mempercantik foto/gambar untuk tulisan di blog akan lebih cepat dan kualitasnya bagus.  Notebook asuspro P2430U ini memang cocok untuk saya yang selalu berkecimpung dan berkutik dengan dunia design dan grafis. Yah meskipun grafis saya masih jauh dari sempurna, tapi saya akan selalu belajar dan belajar lagi supaya bisa menghasilkan kualitas foto yang keren dan profesional. Selama ini sih belajar info grafis suka males-malesan karena laptop yang dipunyai tidak mendukung untuk program tersebut. Makanya saya mupeng dengan laptop keren ini.

 2. Mudah dibawa kemana-mana 

Bagi seorang blogger seperti saya, menulis itu bisa dimanapun dan kapanpun. Jika ada waktu luang saya usahakan menulis untuk mencurahkan isi hati. Berhubung saya seringnya menulis menggunakan HP, namun seringkali merasa terhambat dengan layar HP yang kecil dan kurang leluasa untuk mengedit. Mungkin jika saya punya Notebook Asuspro P2430U, aktivitas ngeblog saya akan lebih mudah karena notebook ini bisa dibawa kemana-mana. Ini yang menjadi salah satu keunggulan notebook yang desainnya ergonomis dan sudah dilengkapi sebuah one-piece Chiclet keyboard dengan penempatan tombol yang presisi. Ketika digunakan akan lebih nyaman dan mantap dengan travel distance sekitar 2,3 mm, serta ketebalannya yang mencapai 2,3 sampai 2,6 cm dan bobot yang relatif ringan, hanya 1,95 Kg (termasuk baterai 4-cell). Sangat ringan bukan?

 3. Stylish

Keren gak sih kalau kemana-mana kita membawa notebook yang selain ringan juga stylish? Keren dong, apalagi kalau dibawa ke cafe sambil menulis dan minum kopi, duduk-duduk manis diatas meja sambil ngetik di notebook stylish dan elegan. Wow, mantap deh.






Desain solid dari ASUSPRO P2430U  dan postur yang tipis dengan balutan warna gelap semakin membuat saya terpesona dengannya. Apalagi desain casing-nya yang mantap juga. Pada bodynya memiliki tekstur brushed-hairline aluminum ditambah lapisan scratch-resistant coating pada panel LCD-nya. Beruntung sekali notebook ini sangat nyaman dengan mata kita dan tidak membuat mata cepat lelah serta tidak memantulkan bayangan dari belakang  saat saya gunakan karena layarnya sudah dilengkapi dengan fitur anti glare.



 4. Mendukung dalam membuat desain dan info grafis

Sebelumnya sudah saya sebutkan kalau notebook  ASUSPRO P2430U ini sangat mendukung dalam membuat desain dan info grafis karena prosesornya menggunakan Intel Core generasi ke-6, mulai dari Core i3 sampai i7 dan discrete graphics berbasis Nvidia GeForce 920M. Kenapa sih harus intel core? Yap, menggunakan sebuah notebook berprocessor canggih itu sangat wajib lo, demi kelancaran saya ngeblog apalagi dilengkapi dengan infografis.

Processor notebook laksana otak kita yang harus mampu membaca sinyal untuk cepat disampaikan ke hardware yang lain. Makanya kemampuan sebuah notebook itu dinilai dari processornya. Nyatanya Asuspro P2430U ini sudah menggunakan intel core mulai dari i3, i5 dan i7. Hal tersebut menunjukkan bahwa notebook yang sudah menggunakan intel core tersebut dipengaruhi oleh beberapa kemampuan seperti clockspeed, ghz, cache dan memory support yang bisa diproses dalam satu waktu.

Berikut perbedaan dari intel core i3, i5 dan i7:

Core I3
  • Tidak support teknologi Hyper-Treading
  • Turbo Boost � Maksimum overclocking otomatis berkisar antara 2.933 GHZ � 3.2 GHZ
  • Clock Graphics Processor � 100 MHZ
  • L3 Cache � 4 MB
  • LGA Socket 1156
  • Core I3 mengintegrasikan Virtualizing Tecnology dengan GPU (Graphic Processing Unit) agar dapat berjalan lebih cepat

Core I5

  • Support Hyper-Treading
  • Terdiri dari 2 processor Dual Core. Terdapat juga seri I5 yang berisi 2 processor Quad Core, namun tidak support Hyper-Treading
  • Turbo Boost � Maksimum overclocking otomatis berkisar antara 2.4 GHZ � 3.33 GHZ
  • L3 Cache � 4-8 MB
  • LGA Socket 1156
  • Intel HD Graphics
  • Maximal RAM � 16 GB

Core I7

  • Terdiri dari 4 processor dengan spesifikasi Quad Core didalamnya
  • Support Hyper-Treading � Dapat memecah 4 processor menjadi 8 processor untuk menjalankan proses-proses yang berat secara bersamaan seperti proses 3D Rendering, Video Editing. Animation dsb.
  • Turbo Boost � Maksimum overclocking otomatis berkisar 1.73 GHZ � 3.33 GHZ
  • L3 Cache � 8-12 MB
  • Teknologi Intel QuickPath Interconnect � Untuk mempercepat proses baca data hingga 25.6 GB / detik
  • LGA Socket 1156
  • Intel HD Graphics
  • Maximal RAM � 24 GB

 
Kalau sudah berhubungan dengan gambar dan info grafis, penggunaan memori yang besar itu sangat dibutuhkan. Apalagi kalau kualitas dan size dari gambar tersebut sangat besar. Dengan ASUSPRO P2430U saya tidak perlu khawatir lagi menyimpan gambar dan foto sebanyak mungkin karena memori utama DDR4 sebesar 4GB dan bisa ditambah sendiri kapasitasnya. Memiliki 2 slot memori yang mampu menampung RAM hingga sebesar 16GB.









ASUS P2430U juga mempunyai 4 buah port USB yang memudahkan saya nantinya melakukan input/output data menggunakan USB. Yang menarik, tiga port di antaranya adalah USB 3.0  dengan kecepatan transfer data 10 kali lipat lebih cepat dibanding USB 2.0. Salah satunya lagi port USB 3.0 yang juga mendukung USB Charger+ sehingga memudahkan saya melakukan charging gadget. 

 5.  Nyaman dan keamanan terjamin.

Mempunyai notebook yang keren, tentunya harus ditunjang dengan segi keamanan notebook itu sendiri demi menjaga keamanan data-data yang saya punyai. Nah, notebook Asuspro P2430U ini sendiri sudah dilengkapi dengan fitur keamanan pada hardware dan sistemnya. Sistem keamanannya dapat diatur melalui aplikasi ASUS Business Manager, dengan menyetel fitur Security. Harddisk-nya dapat di-lock menggunakan password dengan cara mengaktifkan fitur HDD user password protection. Selain itu saya bisa mengunci fungsi USB dengan password, sehingga mampu mengamankan data-data yang saya punya tanpa khawatir orang lain mencurinya tanpa sepengetahuan saya.



Setelah panjang lebar saya menulis, ternyata perjalanan saya untuk menciptakan konten menarik dan kreatif itu cukup panjang ya. Sebenarnya tulisannya saja sih yang panjang. Kalau dipraktekkan sih sebenarnya cepat, tinggal hap hap hap. Jadi deh sebuah tulisan. Tapi bagi saya pribadi nih terkadang kalau deadline tulisan masih jauh untuk mendapat sebuah ide dan konten yang kreatif itu susah dan lama. Nah baru ketika mendekati deadline, ide-ide bermunculan dan banyak sehingga bingung mau nulis yang mana. Tapi semuanya tergantung dari keputusan sendiri dan pendukung untuk membuat sebuah konten menarik. 

Jadi lebih praktisnya bisa saya simpulkan sebagai berikut:

1.  Membuat ide dan tulisan sesuai dengan pemahaman sendiri. 
2. Mempercantik konten tulisan dengan foto-foto dan info grafis
3. Menggunakan perangkat dan properti yang performanya tinggi dan multitasking dalam membuat tulisan 

Yap itu saja sih cara saya membuat sebuat tulisan dengan konten yang menarik. Mudah-mudahan bermanfaat ya. Kalau kalian sendiri, bagaimana membuat konten kreatif? 

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.


19 komentar

Hani mengatakan...

Haihai Mbak...saya malah sulit kalo temanya sudah ditentukan. Kadang ga nyambung. Trus, kalo edit tulisan...walah...bisa lebih dari 3 kali tuh. Sukses yaa ngeblognya. Salam kenal...

Citra Pandiangan mengatakan...

Wah keren mbak, mank menulis konten gak boleh asal ya mbak. Semoga sukses

Inda Chakim mengatakan...

tengkiu sdh berbai resep rahasianya bikin onten yg kece, dan makasih jg ya mbk udh ngenalin produk baru asus, : )

Zarirah mengatakan...

Bagus nih tulisannya. Yang saya tangkep mbaknya bisa jualan tapi halus caranya hehe
Ohya, aku mau tanya kalo buat tulisan brainstormingnya bisa berapa lama? Motivasinya apa sih? Bagi resepnya dong mbak :)
Salam kenal juga yah :)

Dian Ravi mengatakan...

Aku juga kalau lagi nyari ide buat lomba suka sampai jungkir balik rasanya. Kadang ide udah dapat, tapi mau nulis tau-tau mandek.
Setuju banget, shalat tahajud dan shalat duha, minta rejeki kemudahan dalam mengeluarkan ide-ide.

Liza-fathia.com mengatakan...

Buku, ah aku udah mulai meninggalkan buku waktu menulis. Padahal buku juga penting saat mencatat ide ya mbak

Pertiwi Yuliana mengatakan...

Aku kalo ikut lomba dengan tema yang udah ditentukan pasti pusing di perihal gimana bisa tetap khas dengan tulisanku tapi bisa masuk dan nyambung sama temanya. Itu mikirnya luamaaaaaa buangeetttt. Hhh.
Btw, aduh Asus lagi. Mau :(

Tukang Jalan Jajan mengatakan...

Wah... proses yang panjang untuk mendapatkan tulisan yang terbaik. Ternyata memang butuh fokus dan peralatan yang memang mumpuni

April Hamsa mengatakan...

Blogwalking memang bisa kasi ide tulisan ya mbak, aku jg kdng suka gtu TFS

Rindang Yuliani mengatakan...

Wah, terima kasih banyak sharing proses kreatif menulisnya ya Mbak. Bermanfaat sekali.

lendyagasshi mengatakan...

Asus bikin ide ngalir terus yaa, mba..
Karena prosesor yang mendukung.

^^

Unknown mengatakan...

Saya tuh kalau nulis spontan Makanya ditinggal dikit sudah bingung melanjutkannya. Banyak sekali draft.. tulisan ini memberikan wawasan kepada saya.

Hello Fika mengatakan...

Makasih mb Fania, rinci banget tahapannya. ..

Jarang2 ada blogger yg mau ngasih tips/ilmu rinci begini. .

Ah senang banget. . nanti aku coba deh ya. . krn aku agak kesulitan jg kalau menulis yg bukan event. .

TFS ya

Cindra Prasasti mengatakan...

Kalo suka bingung bikin paragraf pertama (pembuka). Makannya aku lbh suka bikin paragraf terakhir dan isi dulu wkwkwkwk.. Makasih info nya mbak

Unknown mengatakan...

wew, saya juga...
sebagian saya lakuin >.<

Masirwin mengatakan...

Asus memang gak ada matinya,,,,,

Noni Rosliyani mengatakan...

Banyak banget yg review Langit Musik. Jadi pengin pindah TSel biar bisa download Langit Musik. Hhmm...

Jiah mengatakan...

Pakai langit musik sambil nostalgia. Aku suka bagian tag station, sesuaiin perasaan aja

Pu mengatakan...

Langit musik saya coba di hp. Utk versi dekstop blm