Plastik PP Wayang untuk Membungkus Bekal Makanan

Setiap kali ke kantor saya selalu membawa bekal makan siang. Hal tersebut saya biasakan karena mendapat contoh dari mertua saya sendiri. Sebuah kebiasaan baik yang memang harus konsisten dilakukan demi menu yang sehat dan bersih. 

Ketika awal-awal menikah, saya melihat dan menyaksikan kebiasaan ini dicontohkan oleh mertuaku. Setiap pagi setelah sholat subuh, beliau selalu sibuk di dapur untuk memasak dan menyiapkan bekal anak-anaknya termasuk saya dan suami. Mulai dari memasak nasi, memasak lauk dan sayuran. Semuanya beliau lakukan sendiri dengan sepenuh hati meskipun saat itu beliau masih bekerja kantoran. 





Dari kebiasaan tersebut, akhirnya menular pada saya sendiri. Rasanya kalau sehari saja tidak membawa bekal dari rumah tuh, merasa ada yang kurang. Setelah berpisah rumah dari mertua dan tinggal di rumah sendiri kebiasaan tersebut saya rutinkan setiap hari. Alhamdulilah uang jajan lumayan hemat dan makanan yang dimakan jadi lebih sehat. Hal tersebut juga memberikan efek yang positif bagi hidupku dan pekerjaanku.

Bekal makanan yang saya bawa ke kantor adalah menu yang sehat dan bergizi. Mulai dari buah, sayuran, nasi dan juga lauk pauk. Kesemua bahannya sudah saya persiapkan dan disimpan di kulkas. Jadi tinggal dimasak mana yang diinginkan. 

Alasan saya membawa bekal makanan ke kantor yaitu:

1. Menghemat.

Membawa bekal sendiri justru bisa menghemat pengeluaran. Jadi uang yang biasanya untuk beli makan siang bisa dialokasikan untuk yang lainnya. Berdasarkan pengalaman kalau beli makanan di luar itu harganya bisa dua kali lipat dari harga bekal makanan yang dibawa. Jadi lumayan iritlah ya. 

2. Lebih bersih dan sehat

Sebagai pecinta hidup sehat, saya selalu menjaga pola makan dengan lebih baik dan menu-menu yang sehat. Hal tersebut sebagai bekal masa depan supaya lebih sehat dan terhindar dari segala macam penyakit.

Dengan membawa bekal sendiri, saya akan tahu bahan apa saja yang saya gunakan, bumbu masakannya apa saja, dan kebersihannya bagaimama. Semuanya sudah terjamin dengan bahan-bahan pilihan dan kebersihan yang benar-benar bersih bahkan terjamin nutrisinya supaya tidak hilang.

Jadi untuk sayuran yang saya masak tidak terlalu matang dan saya usahakan tidak terlalu sering dimasak atau diberi bumbu. Tetapi saya lebih suka makan mentah atau direbus. Misalnya untuk wortel, timun, toge, dan kol. Hal tersebut dimaksudkan supaya kandungan gizinya tetap terjaga dan lebih sehat termasuk bumbu-bumbu yang digunakan sudah terjamin dan pilihan.

3. Porsinya sesuai dengan kebutuhan.

Membeli makan siang di luar kantor seringkali porsinya kurang pas dengan kebutuhan saya sendiri. Terkadang nasinya kebanyakan, lauknya terlalu sedikit bahkan sayurannya juga sedikit. Itupun harganya lumayan mahal. 

Dengan membawa bekal sendiri saya jadi tahu kebutuhan porsi makanku seberapa banyak. Bisa saya kira kira sendiri takarannya. Jadi bekal yang saya makan tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit namun pas sesuai dengan kebutuhan. 

4. Belajar memasak

Tadinya saya tidak terlalu pandai memasak. Tapi berkat konsistensi membawa bekal setiap hari ke kantor, otomatis saya harus selalu mencari resep-resep baru untuk mengolah makanan. Mulai dari browsing internet bahkan membeli buku masakan. Karena kalau masak menu yang itu-itu saja bakalan bikin bosan. Jadi harus lebih kreatif dalam mengolah makanan supaya tidak terasa bosan dan gizinya pun terpenuhi. Memasak sendiri untuk bekal ini justru menjadi ajang saya untuk belajar memasak lebih baik dan lebih ahli lagi. Sebab kepintaranmemasak itu datang dari konsistensi. Betul kan?

5. Bisa makan tepat waktu.

Membawa bekal makan sendiri ke kantor membuat saya menjadi lebih tepat waktu untuk makan siang sesuai dengan jamnya. Jadi tidak ada kata terlambat untuk makan siang yang akhirnya bisa menimbulkan penyakit seperti mag.

Apalagi kalau makan ditunda-tunda itu sangat jarang saya lakukan demi menghindari sakit.

Kalau di kantor biasanya untuk makan siang ada OB yang siap sedia untuk membelikan makanan. Masalahnya terkadang makanan yang dibelikan OB seringkali telat dan lama karena dia membeli makanan berdasarkan permintaan karyawan. Itupun menunya beda-beda dan bahkan warungnya beda juga. Jadi butuh waktu lumayan lama untuk membeli semua pesanan makanan. Akhirnya makanan datang telat ke kantor. Jadi solusinya bagiku adalah membawa bekal makanan sebdiri. 


Pekakas untuk Membungkus Bekal Kantor

Setelah semua bekal makanan saya masak tentu saja butuh tempat untuk meletakkan bekal yang akan dibawa. Semua alat tersebut sudah saya persiapkan dengan baik dan ukurannya disesuaikan dengan porsi yang saya butuhkan.

Berikut adalah beberapa pekakas untuk membungkus bekal:

1. Plastik PP Wayang

Plastik yang saya gunakan untuk membungkus bekal makanan yaitu plastik PP Wayang dengan beragam ukuran yang disesuaikan dengan porsi bekal yang akan dibawa. Plastik PP Wayang ini merupakan plastik yang aman digunakan, sudah bersertifikasi halal dan foodgrade serta dibuat dari biji plastik murni dengan grade A yang membuat plastik PP Wayang kuat dan dan tidak mudah jebol. Beberapa makanan yang biasanya saya bungkus dengan plastik adalah kerupuk, kue-kue kering, lauk pauk yang sudah dingin.

2. Kotakan plastik

Untuk wadah bekal ini biasanya saya gunakan kotakan plastik yang sudah terjamin, halal dan higienis dengan merk tertentu. Wadah plastik yang saya gunakan seringkali untuk meletakkan sayuran, lauk-pauk, buah-buahan dan juga nasi. 

3. Botol kaca

Botol kaca yang selalu saya siapkan ini digunakan untuk meletakkan jus buah yang seringkali saya buat sendiri untuk bekal. Demi hidup sehat saya usahakan setiap hari itu makan buah baik itu dimakan langsung ataupun di buat jus. 

Jadi menggunakan pekakas untuk membungkus bejal makanan ke kantor itu memang disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi dipastikan apa yang akan dibawa juga sesuai dengan kebutuhan.

Tentang Plastik PP Wayang Pembungkus Makanan

Dalam kehidupan sekarang ini seharusnya kita lebih bijak lagi dalam menggunakan plastik. Saya pun juga begitu. Jadi penggunaan plastik untuk membungkus bekal makanan tetap saya perhatikan dan kalau bisa seminim mungkin. Walaupun tetkadang susah untuk benar-benar lepas dari penggunaan plastik. Tapi semua itu butuh proses pembelajaran kan? 





Saya seringkali menggunakan plastik karena lebih mudah, ringan dan ringkas serta tidak membutuhlkan ruang banyak saat dibawa dan ditempatkan di tas. Jadi setiap saya ke kantor selalu bawa dua tas. Yang satu untuk membawa bekal dan satunya tas kantor. 

Kali ini untuk membungkus bekal makanan ke kantor saya menggunakan plastik PP Wayang. PP adalah singkatan dari Poli Propylene. Plastik jenis ini merupakan plastik yang berwarna putih bening/cerah. Plastik ini juga bisa digunakan untuk membungkus makanan, kue, ataupun jajanan. Tetapi plastik PP Wayang tidak bisa untuk membungkus minuman (cairan), membungkus es batu, syrup dan sejenisnya. 

Plastik PP Wayang ini warnanya bening dan higienis. Jadi aman untuk membungkus makanan dan bekal-bekal ke kantorku. Bahkan dijamin halal. Tetapi snagat tidak disarankan untuk membungkus makanan yang masih panas. 

Plastik PP Wayang ini merupakan produksi dari Panca Budi yang merupakan perusahaan dengan produksi plastik yang berkualitas. Plastik PP Wayang ini sudah mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI. Itulah mengapa saya lebih senang menggunakan plastik PP Wayang ini.

Dalam penggunaan plastik untuk membungkus bekal makanan tetap saya lakukan secara bijak. Mana yang perlu dibungkus dengan plastik dan mana yang tidak. Seperti disebutkan dan dijelaskan diatas bahwa saya seringkali memakai plastik untuk membungkus makanan yang kering-kering seperti kerupuk atau kue. Untuk makanan berkuah dan panas biasanya saya tempatkan di kotakan plastik. Setelah pemakaian plastik usahakan buanglah plastik di tempat sampah yang audah disediakan. Selain itu pisahkan sampah plastik dengan sampah basah saat dibuang.

16 komentar

nitalanaf mengatakan...

Terkadang memang ada makanan yang kurang aman untuk ditarok di dalam lunch box saat membawa bekal, makanya saya pun masih sedia plastik di samping memasukkan makanan ke dalam lunch box. Pastinya harus menggunakan plastik yang aman untuk makanan ya.

Dyah Prameswarie mengatakan...

Saya paling butuh plastik food grade untuk mengemas frozen food atau makanan lain di freezer atau chiller. Dan pilihan jatuh ke plastik Wayang ini. Selain tebal, juga halal. Jadi merasa aman.

Okti Li mengatakan...

Baru tahu saya ada plastik yang sudah dinyatakan halal. Kirain makanan saja hehehe...
Ukuran paling kecil dan paling besar dari plastik ini berapa ya? Saya kalau mau lebaran perlu banget plastik buat makanan yang ukuran tertentu

Hanni Handayani mengatakan...

saya juga biasa mengunakan plastik untuk bungkus-bungkus makanan, apalagi plastiknya tahan panas dan food grade jadi aman buat bawa-bawa makanan

Gita Siwi mengatakan...

Memang nggak mungkin juga langsung taruh dalam luch box apalagi yang cair karena rawan mleber kemana mana kan. Saya masih pakai plastik juga buat bawakan anak bekal.

Annafi mengatakan...

Wah ada plastik yang food grade nih! Mau coba cari ah, soalnya kalo bawa bekal jarang bawa yg kuah karena parno pernah tumpah di tas huhu

Nefertite Fatriyanti mengatakan...

Aku termasuk yang rewel soal bungkus makanan, terutama kalau pembungkus plastik. Wah kalau plastik wayang ini belum pernah lihat , jadi penasaran

Nia Haryanto mengatakan...

Wah, kalo aman dan gak bahaya mah, jadi gak waswas deh pakai plastik bening gini buat bungkus makanan langsung. Tinggal bijak aja ya pakenya. Biar gak bikin banyak sampah.

Dwina mengatakan...

Saya paling sering pakai palstik buat bungkus makanan kalau bepergian. Dan selalu pilih plastik wayang, karena bahannya lebih tebal dan aman.

Sara neyrhiza mengatakan...

saya jarang bawa bekal mbak. Tapi kalau untuk membungkus makanan olastik wayang ini jadi andalan. Soalnya tebelnggak gampang bocor

kabar cendekia mengatakan...

Plastik pembungkus makanan yang sudah mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI? Menarik. Mengemas bekal makanan jadi lebih nyaman ya, sudah higienis, ehh halal juga :)

Yurmawita mengatakan...

Plastik mesti ada logo halal juga toh mba? Kupikir cuma makanan aja yang ada logo halal

Nurul Mutiara R.A mengatakan...

Pernah sih pengalaman pakai plastik buat bawa bekal, tapi yang kering-kering misalnya kentang goreng atau kue kering. Kalau basah semacam sop jarang2, dan efektif banget. Bisa bawa banyak hehe

Afrilentin mengatakan...

Wah sama mba akupun bawain bekel anak anak sekolah suami aku juga cuma gsk stiap hari kalo dy kadang kan suka ada jdwl makan dluar kntr.nah plastik wayang emang bagus yah kualitasnya terjamin

unggulcenter mengatakan...

Plastikpun ternyata harus memenuhi kaidah standard tertentu ya. Plastik ini artinya rekomen , nanti kalau tiba2 butuh plastik, cari ah..

Velasco Indonesia mengatakan...

sangat menginspirasi...
Hanya sekedar meninggalkan jejak dari masa depan semoga tercatat di masa lampau...



Salam penuh kasih,
Velasco Indonesia
Distributor peralatan dan aksesori kapal di Jakarta, Indonesia