Program Pemberdaya Perempuan oleh PTFI

Sejujurnya, aku mengenal Freeport itu sejak lulus kuliah dan bekerja. Waduh, jadi selama ini aku ngapain aja ya. Setiap kali aku mencari lowongan pekerjaan selalu yang aku baca itu ada lowongan pekerjaan dari Freeport. Sayang sekali jurusan dan keahlian yang aku punya tidak sesaui dengan kriteria pekerjaan yang dibutuhkan oleh Freeport. Padahal kalau dengar cerita dari teman-teman, kerja di Freeport itu gajinya tinggi dan bakalan cepat kaya. Wow, sebuah penawaran yang menarik banget ya. Walaupun resiko kerja disana tinggi banget. Sepadan lah sama gajinya. 

Satu lagi yang membuat aku kagum, setahu aku Freeport itu adalah tempat tambang emas. Wah, nggak kebayang segeda apa area tambangnya. Padahal emas itu salah satu barang investasi yang mumpuni banget. Aku sendiri termasuk salah satu orang yang suka banget investasi emas. Apalagi yang berupa emas batangan kan. Nilai karatnya hampir mendekati murni daripada emas yang sudah dibuat dalam bentuk perhiasan. 

TENTANG FREEPORT


Peta Lokasi PT. Freeport Indonesia (sumber ptfi.co.id)

Freeport Indonesia
atau disebut PT. Freeport McMoran Indonesia (Freeport) adalah sebuah perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg, di tahun 1967, dan tambang Grasberg, di tahun 1988, lokasinya di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. 
tambang Grasberg (sumber ptfi.co.id)

Tambang Ertsberg (sumber ptfi.co.id)

Ternyata keberadaan Freeport Indonesia dengan melakukan kegiatan tambang di Papua ini sudah lama banget yaitu sejak tahun 1967 atau selama 43 tahun sampai dengan saat ini. Kebayang kan ya berapa banyak emas yang dihasilkan selama itu. Namun tak hanya tambang emas saja yang dihasilkan, ada juga tambang perak, tambang tembaga, tambang rhenium dan tambang molybdenum. 

Keberadaan Freeport Indonesia  ini disahkan pada tahun 1967 dengan adanya Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I pertambangan yaitu antara pemerintah Indonesia dengan Freeport. Hal tersebut dijadikan sebagai landasan aktivitas pertambangan Freeport. 

PROGRAM PEMBERDAYA PEREMPUAN

Keberadaan Freeport Indonesia sampai dengan sekarang memang telah mengalami pro dan kontra. Namun, dibalik itu semua, ternyata ada beberapa kontribusi Freeport untuk masyarakat Papua. Diantara kontribusi tersebut adalah: 
  1. Kontribusi bidang Peningkatan Kapasitas Masyarakat 
  2. Kontribusi Bidang Ekonomi 
  3. Kontribusi Bidang Budaya dan Agama 
  4. Kontribusi Bidang Kesehatan 
  5. Kontibusi Bidang Pembangunan Infrastruktur 
  6. Kontribusi Kemitraan LPMAK (Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro 
Tentunya sumbangsih tersebut adalah sumbangsih bagi negeri yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Papua. Diantara keenam kontribusi tersebut salah satunya yang akan saya bahas yaitu kontribusi khusus untuk Pemberdayaan Perempuan Papua. Hal ini dilakukan supaya para perempuan di Papua mendapatkan ilmu, skill dan keterampilan terutama bagi ibu rumah tangga sehingga mampu membantu dan meningkatkan keuangan keluarganya. 

Hasil karya perempuan Papua yang dijadikan produk UMKM {sumber ptfi.co}
Beberapa pelatihan yang diberikan diantaranya yaitu pelatihan mengelola keuangan keluarga, menjahit, membuat makanan dari bahan lokal dan lainnya. Jika para perempuan Papua ini sudah mampu memberdayakan dirinya sendiri, mereka bisa menciptakan industri skala rumah tangga yang bisa menghasilkan penghasilan untuk rumah tangganya sendiri. 

Salah satu produk UMKM yang ada di minimarket di Papua (sumber: Republika.co.id)

Dari hasil pemberdayan Perempuan Papua oleh PTFI tersebut salah satu hasilnya yaitu Jamal Papua Mart, sebuah Toko Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah dibuka di Kampung Utikini Baru, Timika, Papua. UMKM tersebut adalah sebuah kelanjutan dari program kemitraan antara Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM) dengan Bank Rakyat Indonesia Cabang Mimika. 

Diharapkan dengan adanya peresmian UMKM tersebut, bisa membangkitkan dan membangunkan UMKM yang lain di Papua khususnya Mimika. Dengan kata lain bisa dijadikan contoh untuk masyarakat lokal lainnya. Bantuan-bantuan yang diterima diharapkan bisa membangkitkan semangat dan perjuangan perempuan Papua ke depannya agar kehidupan ekonomi mereka jadi lebih baik lagi. 

Contoh pemberdayaan perempuan Papua yang lain oleh PTFI (PT Freeport Indonesia) yaitu dengan menjalankan program UMKM bernama program Pondok Pinang pada tanggal 28 Agustus. Dalam program tersebut diikutsertakan sejumlah 50 perempuan (mama) penjual buah pinang di Timika. 

Buah pinang yang dijual oleh perempuan Papua (sumber: sindonews.com)

Kenapa pinang harus dikembangkan? Sesuai dengan tradisi dan budaya yang ada, bahwa tradisi mengunyah buah pinang itu masih lestari dan melekat di kalangan masyarakat Papua terutama bagi para perempuan Papua. Mitos dan kepercayaan yang dipegang mereka bahwa dengan mengunyah buah pinang, maka gigi dan gusi mereka akan kuat. Buah pinang juga memiliki manfaat yang lainnya yaitu mengatasi masuk angin, mengatasi masalah pencernaan, menghilangkan racun di tubuh, menambah gairah seksual, menambah nafsu makan dan masih banyak manfaat lainnya. 

Bagi masyarakat khususnya perempuan Papua, mengunyah pinang adalah sebuah tradisi yang ada dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Papua yang bisa mempererat tali silaturahmi dan menjalin keakraban antar warga. Inilah yang dinamakan sebuah lifestyle bagi mereka. Tanpa mengunyah buah pinang, bagi mereka serasa ada yang kurang dan hambar. 

Dengan tradisi yang melekat begitu erat tersebut, banyak masyarakat Papua yang berbondong-bndong menjual buah pinang. Satu paket buah pinang ditambah kapur dan batang sirih dijual harga Rp10.000. Dalam satu paket itu berisi 10-15 buah pinang dan biasanya habis dalam satu kali konsumsi. Itulah mengapa masyarakat Papua ini gencar untuk menjual buah pinang. Menjual buah pinang inilah yang menjadi tumpuan utama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Papua. Namun pendistribusian dan penjualannya masih belum maksimal sebelum ada program Pondok Pinang dari PTFI.

Pedagang buah pinang (sumber kabarpapua.co)
Setelah dibentuknya Program Pondok Pinang oleh PTFI, para perempuan penjual pinang tersebut diberi pelatihan berbagai dasar ilmu seperti ilmu dasar ekonomi, bagaimana memasarkan pinangnya ke masyarakat, bagaimana layanan distribusi pinang, bagaimana memasok pinang yang akan dipasarkan dan siapa saja yang menjadi pemasok pinang, serta pendampingan dan pembinaan dalam pola pikir tentang tertib administrasi dan keuangan. Para pemasok yang tergabung dalam program tersebut diberi bantuan alat transportasi agar proses distribusi pinang menjadi lebih mudah, biaya produksi serta transportasi bisa dipangkas. Tak hanya ilmu saja yang dikontribusikan untuk mereka tetapi juga bantuan modal atau dana untuk kebutuhan dagang mereka dalam menjual pinang. 

Dalam bantuan modal untuk Program UMKM Pondok Pinang ini Freeport bekerja sama dengan Bank BRI kantor cabang Timika dan Pemda Kabupaten Mimika melalui Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif, (Diskoperindag), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) serta dinas Tata Kota. Semua ikut andil dan berkontribusi untuk pemberdayaan perempuan Papua. Dengan dukungan yang ada perempuan Papua bisa berkontribusi juga terhadap pembangunan ekonomi Papua. 

Dengan adanya program-program tersebut diharapkan muncul banyak pengusaha kecil di Papua khususnya warga perempuan agar bisa berdaya di bidang ekonomi baik keluarga maupun pembangunan. Keberhasilan inilah yang mampu mengangkat derajat ekonomi mereka.



sumber: 
https://www.sindonews.com 

32 komentar

Fionaz isza mengatakan...

Ada juga hasil perkebunan kopi yang di beri label kopi Amungme, karena berada si dataran tinggi jadi proses pengangkutan nya harus pakai heli.

blogger parenting mengatakan...

Semoga program CSR dari Freeport Indonesia bisa membuat masyarakat Papua lebih maju ya Mba.

Mugniar mengatakan...

Selalu ada dua sisi kalau perusahaan pertambangan seperti Freeport ini. Bersyukur ya ada programnya yang berjalan untuk masyarakat sana.

ginanelwan mengatakan...

Semoga freeport bisa terus memajukan umkm khususnya di mimika, papua. Karena, untuk kemajuan taraf hidup keluarga disana

Sapti nurul hidayati mengatakan...

Sudah selayaknya freeport memberi banyak kontribusi kepada masyarakat papua khususnya dan warga negara Indonesia pada umumnya. Dan semoga dengan pengelolaan yang sekarang kontribusi freeport semakin besar lagi...

Maria G Soemitro mengatakan...

Pemberdayaan Perempuan emang harus diutamakan
Bagus sekali program program nya ya?

hani mengatakan...

Keren Freeport lebih care lagi ke warga Papua.
Kunci utamanya dari para perempuan nih...

Hanila PendarBintang mengatakan...

Legah dan senang banget rasanya tahu Freeport memberikan sumbangsih terhadap oemberdayaan perempuan. Jadiz ga cuma sumbangsih secara ekonomi terhadap negara namun juga society.

Lasmicika mengatakan...

Freeport peduli masyarakat papua. Semoga UMKM dan perempuan papua makin berdaya. Sukses selalu.

Dian Restu Agustina mengatakan...

Salut untuk Freeport dan sumbangsihnya untuk negeri ini. Apalagi dalam hal pemberdayaan perempuan. Karena perempuan yang berdaya akan meningkat kualitas hidupnya. Juga jika perempuan berdaya, keluarga bahagia:)

Andy Hardiyanti mengatakan...

Tulisan ini diikutkan lomba Freeport itu ya? Semoga sukses lombanya ya :)

Naqiyyah Syam mengatakan...

Semoga makin banyak perempuann dapat diberikan sarana untuk berkembang ya, seru baca artikelnya. Baru tahu Freeport Indonesia ada sumbangsih buat perempuan.

Nurul Sufitri mengatakan...

Alhamdulillaah ya makin banyak perempuan Papua yang bisa meningkatkan perekonomian keluarga, membantu suami sebagai kepala keluarga tentunya. UMKM ini benar2 didukung oleh PT. Freeport Indonesia yang menghasilkan emas dll. Pastinya semua warga di sana mesti sejahtera. Ada BRI juga ya turut melancarkan segala transaksi sehingga proses finansial berjalan lancar.

blogger parenting mengatakan...

Semoga perempuan Papua semakin maju ya Mba dengan adanya program bantuan dari Freeport Indonesia ini

Silvie Permatasari mengatakan...

Memang ke hadiran Freeport di Indonesia masih menuai pro dan kontra. Aku pribadi sih sebenarnya termasuk yang kontra terhadap perpanjangan kontrak kerja Freeport di Indonesia. Tapi memang kan meskipun tidak suka gak lantas menutup mata terhadap kebaikan yang ada didepan mata.

Kalaupun kedepannya Freeport masih bertahan di Indonesia, aku berharap ada sumbangsih yang lebih besar yang diberikan untuk Indonesia, khsususnya warga daera Papua, baik dari sisi ekonomi , pendidikan dan sosial.

Vicky Laurentina mengatakan...

Aku belum pernah makan buah pinang. Kira-kira kalau aku main ke Papua, bisa ada yang ngajarin aku makan buah pinang nggak ya? Terus ngunyah sirih itu caranya gimana? Nanti giginya jadi merah nggak?

Mutiara Fhatrina mengatakan...

PT. Freeport yang aku kenal hanya sebagai tambang emas saja, ternyata banyak barang tambang lain yang juga ada di Freeport ya. Suka dengan cara Freeport menjadi memberikan sumbangsih untuk Indonesia khususnya Papua. Semoga masih banyak lagi yang bisa diberikan Freeport untuk Indonesia ya.

Nining mengatakan...

dibalik ramainya pro dan kontra, Freeport juga ikut berkontribusi untuk warga Papua. Namun sayang hal baik tsb seolah tak nampak ya mbak, kenapa ya?

Keke Naima mengatakan...

Selalu menarik membahas Freeport dari masa ke masa. Seneng lihatnya kalau bisa memberdayakan masyarakat di Papua. Terutama kaum perempuan

Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) mengatakan...

Beberapa temanku dulu pada kepengen banget kerja di Freeport loh, tapi mereka sekarang malah enjoy dengan kerjaan sekarang dan seakan lupa kalau mereka dulu pengen banget kerja kesana. Btw soal buah pinang ini aku pernah baca di blognya siapa ya, ada cara makannya gitu. Jadi penasaran sebenarnya, sayangnya di Jakarta gak pernah nemu aku.

Ajenghimme mengatakan...

Aku dan temen-temen jaman kuliah dulu pernah membahas tentang Freeport dan juga usaha-usaha CSR tiap perusahaan. Yang sebetulnya aku pikirkan saat meca ini cuma satu, sepadan enggak sih program ini dengan segala keuntungan yang didapat Freepport?

Waterproofing Sidoarjo mengatakan...

Salut untuk pihak-pihak yang sudah mengabdi untuk masyarakat, tetap semangat!

Visya Al Biruni mengatakan...

Ngomongin Freeport jadi teringat "kasus" beberapa tahun silam. Jujur saat itu cuma melihat di satu Sisi tapi as time goes by ternyata adae banyak bentuk kontribusi yang diberikan Freeport bagi masyarakat termasuk wanita. Btw aku baru tahu bentuk buah pinag demikian XD

Fenni Bungsu mengatakan...

Program-program dari PTFI ini patut diapresiasi karena memberikan kontribusi positif untuk masyarakat. Semoga terus berkelanjutan dan berkesinambungan

Rach Alida Bahaweres mengatakan...

Senangnya jika ada banyak kontribusi yang dilakukan untuk warga setempat ya mba

Dian Restu Agustina mengatakan...

Kontribusi perusahaan pada masyarakat itu penting sekali. jika perusahaan ikut memberdayakan lingkungan diantaranya perempuan tentu akan meningkat berbagai segi kehidupan, misalnya perekonomian.

Rizka Edmanda mengatakan...

Mantap salut buat freeport atas sumbangsihnya untuk sosial dan masyarakat

Eni Martini mengatakan...

Seneng ya kalau ada perusahaan yang perduli dengan masyarakat setempat, memberdayakan dan saling kontribusi

Pintu Harmonika Semarang mengatakan...

Wah ulasannya sangat jelas dan bagus sekali kak..

Agatha Revindra Widori mengatakan...

Progam CSR Freeport selain membantu para wanita Papua juga ikut melestarikan budaya makan pinang ya Mba, secara tidak langsung.hehe

Rina Umaraisha mengatakan...

Duluu, salah satu petinggi Freeport adalah alumni kampusku, jadi beliau sering wara wiri ke kampus buat speech tentang Freeport. Seketika aku jadi menyesal tidak memilih jurusan teknik pertambangan 😁

Sekarang masih nyesel? Tentu tidaak, karena ternyata tantangan kerja di Papua itu buanyaaaak sekali. Benarlah kita sudah mendapatkan rezeki yang sesuai dan pantas bagi kita :)

Faradila Putri mengatakan...

Nah aku setuju nih kalau perusahaan yang sudah lama di suatu daerah, juga harus turut serta memajukan daerah tersebut. Apalagi meng-empower wanita yang ada. Top!